Mengenal Rumah Adat Suku Sasak beserta Ciri-cirinya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
13 Juli 2023 22:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Rumah Adat Suku Sasak (Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rumah Adat Suku Sasak (Unsplash)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suku Sasak adalah salah satu suku asli yang mendiami Pulau Lombok, Indonesia. Suku Sasak memiliki warisan budaya yang kaya, salah satunya adalah rumah adat suku Sasak yang menjadi simbol identitas suku ini.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai profil suku Sasak beserta penjelasan singkat mengenai rumah adat suku Sasak dan ciri-cirinya.

Profil Suku Sasak

Ilustrasi Rumah Adat Suku Sasak (Unsplash)
Mengutip buku Kumpulan Soal dan Pembahasan US IPS SD/MI, suku Sasak adalah suku bangsa yang mendiami pulau Lombok dan menggunakan bahasa Sasak. Suku Sasak juga dikenal sebagai masyarakat agraris yang sangat menghargai tradisi dan kehidupan berkelompok.
Sebagian besar suku Sasak beragama Islam. Uniknya, pada sebagian kecil masyarakat suku Sasak, terdapat praktik agama Islam yang agak berbeda dengan Islam pada umumnya, yakni Islam Wetu Telu.
Suku Sasak merupakan suku bangsa yang mayoritas tinggal di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Mereka memiliki tradisi yang kaya, termasuk dalam hal seni, musik, tari, dan arsitektur rumah adat.
ADVERTISEMENT

Ciri-Ciri Rumah Adat Suku Sasak

Rumah adat suku Sasak dikenal dengan sebutan Bale Tani. "Bale" berarti rumah, sedangkan "Tani" merujuk pada sebutan untuk petani. Nama ini menggambarkan kehidupan masyarakat suku Sasak yang sangat bergantung pada pertanian sebagai mata pencaharian utama.
Berikut adalah berbagai ciri rumah adat suku Sasak:

1. Struktur Panggung

Rumah adat suku Sasak umumnya memiliki struktur panggung yang tinggi. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi rumah dari banjir dan juga memastikan sirkulasi udara yang baik di bawah rumah.

2. Atap Ditutupi Alang-Alang Kering

Atap rumah adat suku Sasak ditutupi dengan alang-alang kering yang diikat dengan tali rami atau bambu. Bahan ini dipilih karena dapat memberikan perlindungan dari panas dan hujan.

3. Material Kayu

Rumah adat suku Sasak umumnya menggunakan kayu sebagai material utama. Kayu yang digunakan biasanya adalah kayu jati, kayu nangka, atau kayu cendana.
ADVERTISEMENT

4. Dinding dari Anyaman Bambu

Dinding rumah adat suku Sasak dibuat dari anyaman bambu. Anyaman bambu memberikan kekuatan struktural pada rumah serta memungkinkan sirkulasi udara yang baik di dalamnya.

5. Lantai dari Tanah Liat

Lantai rumah adat suku Sasak terbuat dari tanah liat yang dipadatkan. Selain memberikan efek alami dan tradisional, lantai tanah liat juga dapat membantu menjaga suhu ruangan agar tetap sejuk.
Rumah adat suku Sasak dengan ciri-ciri khasnya tersebut mencerminkan kearifan lokal dan adaptasi terhadap lingkungan alam. Masyarakat suku Sasak menghargai keberlanjutan alam dan tradisi sehingga rumah adat ini menjadi simbol penting dari identitasnya.