Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Satu-satunya Nama Bandara di Malang
14 Mei 2023 1:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Satu-satunya nama bandara di Malang adalah Bandar Udara Abdulrachman Saleh.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Pembangunan Kota Hijau oleh Chafid Fandeli dan Muhamad, Kota Malang merupakan salah satu kota yang mempunyai jumlah penduduk terbesar serta menjadi kota paling besar nomor dua di Jawa Timur. Kota dengan iklim sejuk ini mempunyai luas mencapai 252,10 km persegi.
Kota Malang mempunyai sebuah bandara dengan nama Bandar Udara Abdulrachman Saleh.
Mengenal Bandar Udara Abdulrachman Saleh, Nama Bandara di Malang
Bandar Udara Abdulrachman Saleh merupakan bandara yang berada di Pakis, Kabupaten Malang. Letaknya berada sekitar 17 km ke arah timur dari pusat kota. Posisi dari bandara ini aman karena berada di kaki gunung dan disekelilingnya terdapat benteng alam.
Bandara satu ini adalah tempat pesawat Super Tucano dan Hercules C-130 yang sudah dimusiumkan. Tak hanya itu, Wing 2 juga menggunakan bandara ini sebagai markasnya.
ADVERTISEMENT
Bandar Udara Abdulrachman Saleh mempunyai dua landasan pacu. Landasan pertama digunakan untuk pesawat dengan ukuran kecil misalnya Hercules C-130 yang memunyai panjang 1.500 meter.
Sedangkan landasan kedua berguna untuk pesawat ukuran besar misalnya Boeing 737 dengan panjang mencapai 2.300 meter.
Sejarah Bandar Udara Abdulrachman Saleh
Dulunya, Bandar Udara Abdulrachman Saleh mempunyai nama Lanud Abdulrachman Saleh. Bandara ini dibangun Belanda pada tahun 1937 sampai 1940 bersamaan dengan pembangunan pangkalan udara lain. Misalnya Lanud Maospati, Lanud Panasan, seta Lanud Maguwo.
Posisi bandara ini sangat strategis. Ketika pesawat musuh lewat di atasnya, bandara ini tidak akan terlihat karena ditutupi kabut. Inilah salah satu alasan mengapa Belanda memilih lokasi tersebut saat mendirikan bandara.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Belanda juga dengan sengaja membuat landasan pacu yang cukup panjang sehingga bisa dipakai landing maupun take off dari pesawat yang berukuran lebar, seperti pesawat Fokker, Jagers, Glunmartin, da bomber.
Hingga pada tanggal 1 April 1994, Bandar Udara Abdulrachman Saleh mulai membuka penerbangan untuk sipil dengan Merpati Nusantara Airlines. Namun pada 16 Juni 1997, maskapai tersebut secara resmi berhenti karena load factor yang terus menurun.
Itulah sekilas pembahasan mengenai nama bandara di Malang dan berbagai penjelasannya.(LAU)