Mengenal Sejarah Dinasti Joseon di Korea dan Peninggalannya

Ilustrasi sejarah dinasti Joseon. Sumber: Markus Winkler/pexels.com

Salah satu kisah yang sering diadaptasi dalam drama Korea adalah sejarah Dinasti Joseon. Dinasti Joseon memiliki sejumlah peninggalan bersejarah bagi masyarakat Korea Selatan.

Menurut Nurdiana dalam penelitiannya berjudul Kaum Bangsawan Dinasti Joseon: Yangban, Dinasti Joseon mulai berkuasa pada tahun 1392 dan berakhir sekitar tahun 1897 akibat adanya permasalahan internal kerajaan hingga problematika internasional.

Nah, apabila kamu masih penasaran tentang sejarah Dinasti Joseon, Kumparan akan mengupasnya secara lengkap, yuk, simak!

Sejarah Dinasti Joseon

Ilustrasi sejarah dinasti Joseon. Sumber: Kim Daejeong/pexels.com

Sejarah Dinasti Joseon berkaitan dengan berakhirnya Dinasti Goryeo pada akhir abad ke-14. Dinasti Goryeo runtuh akibat perang yang terjadi selama beberapa tahun serta pengaruh politik Dinasti Ming di China.

Adapun sejarah Dinasti Joseon adalah sebagai berikut.

1. Awal Berdirinya Dinasti Joseon

Dinasti Joseon didirikan oleh Yi Seong Gye, seorang Jenderal yang mengkudeta sisa-sisa dari Dinasti Goryeo dengan membunuh sejumlah penguasanya.

Yi Seong Gye dikenal sebagai raja pertama Dinasti Joseon dengan nama Raja Taejo.

Pada awal berdirinya, nama Goryeo sempat ingin dipertahankan. Namun, akibat pertentangan dari beberapa pihak, Raja Taejo akhirnya mengubah namanya menjadi Joseon.

Adapun ibu kota dari Dinasti Joseon terletak di Hanyang yang kini dikenal sebagai ibu kota Korea Selatan, yaitu Seoul.

2. Masa Kejayaan Dinasti Joseon

Masa kejayaan Dinasti Joseon terjadi mulai tahun 1400, tepatnya pada masa kepemimpinan ketiga, yaitu Raja Taejong.

Raja Taejong memiliki sejumlah kebijakan yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Adapun salah satu kebijakannya adalah menghapus hak istimewa bangsawan serta pejabat.

Hal itu dilakukan untuk mengurangi pemicu terjadinya pemberontakan dan mempertahankan tentara swasta.

Tidak berhenti di situ, Raja Taejong juga memperbarui undang-undang mengenai pajak kepemilikan tanah untuk meningkatkan pendapatan negara.

Kebijakan ketiga dari Raja Taejong adalah pembubaran Dewan Administrasi yang kerap melakukan monopoli kekuasaan dan menggantinya dengan Dewan Negara Joseon untuk menggerakkan bidang perekonomian.

Selain itu, setiap keputusan yang dibuat menteri juga harus melewati persetujuan Dewan Negara Joseon dan raja. Hal ini untuk menghindari tindakan semena-mena yang dilakukan oleh para menteri.

Namun, apabila terjadi permasalahan dengan pemerintah, terdapat Lembaga Sinmun yang membuka layanan pengaduan.

3. Runtuhnya Dinasti Joseon

Runtuhnya Dinasti Joseon terjadi akibat gunjangan politik internasional antara Dinasti Qing dari Jepang dan China. Pada masa itu, Jepang akhirnya mampu memasuki Korea dan berencana mengambil alih kekuasaannya.

Hingga tahun 1895, kemenangan berada di pihak Jepang yang disimbolkan dengan Perjanjian Shimonoseki.

Sejak itu, raja terakhir Joseon, yaitu Raja Gojong mulai mendirikan Kekaisaran Korea Raya pada tahun 1897 untuk memperkuat integritas nasional. Dengan begitu, masa kekuasaan Dinasti Joseon turut berakhir.

Peninggalan Dinasti Joseon

Dinasti Joseon dikenal dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologinya. Salah satu peninggalan yang terkenal adalah jam matahari (Angbuilgu) pada masa pemerintahan Raja Sejong sebagai raja keempat.

Tidak hanya itu, ada pula alat pengukur hujan serta tanda air yang berfungsi untuk mengukur dan melakukan pencatatan tentang curah hujan dengan akurat. Bahkan, alfabet Korea juga dibuat pada masa Raja Sejong, lho.

Beberapa peninggalan lain seperti perkembangan ilmu kedokteran, jam air, kerajinan keramik, hingga bagan konstelasi juga ditemukan pada masa ini.

Demikian sejarah Dinasti Joseon sebagai kerajaan yang cukup berpengaruh dalam kemajuan Korea Selatan. Dengan begini, kamu bukan hanya sekadar tahu dari drama Korea saja, tetapi juga memahami kisah lengkapnya. [ENF]