Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Sejarah Gedung Sate, Landmark Paling Ikonik di Bandung
25 April 2023 21:09 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi gedung sate (unsplash)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gyqv0mzsm9a8vbxecvmbk8xg.jpg)
ADVERTISEMENT
Sebagai landmark paling ikonik di Kota Bandung, sejarah Gedung Sate tentunya akan sangat menarik untuk kita bahas bersama.
ADVERTISEMENT
Mengutip situs kota bandung.go.id, desain Gedung Sate dirancang oleh tim yang dipimpin oleh Ir. J. Gerber, Eh. De Roo, dan G. Hendriks, dan Gemeente van Bandoeng yang dipimpin oleh V.L. Sloors.
Sejarah Gedung Sate sebagai Gedung Penting di Bandung
Gedung Sate adalah salah satu gedung paling ikonik di Kota Bandung , Jawa Barat. Bangunan ini menjadi landmark penting dan menjadi tujuan wisata bagi banyak orang.
Namun, tahukah Anda sejarah Gedung Sate? Berikut adalah beberapa poin penting yang menjelaskan sejarah Gedung Sate .
1. Asal Usul Gedung Sate
Gedung Sate dibangun pada tahun 1920-an oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai kantor gubernur jenderal. Namun, setelah Indonesia merdeka, gedung ini menjadi kantor Gubernur Jawa Barat. Gedung ini dibangun dengan arsitektur Art Deco yang populer pada masa itu.
ADVERTISEMENT
2. Nama Gedung Sate
Banyak yang bertanya-tanya, mengapa gedung ini dinamakan Gedung Sate? Nama ini berasal dari ornamen atap yang terbuat dari bahan besi yang menyerupai tusuk sate.
Ornamen ini menjadi ciri khas Gedung Sate dan menjadi alasan mengapa gedung ini dinamakan seperti itu.
3. Arsitektur Gedung Sate
Gedung Sate dirancang oleh dua arsitek Belanda, yaitu J. Gerber dan F.P.J. Stemvers.
Arsitektur gedung ini unik karena menggabungkan beberapa gaya arsitektur yang berbeda, seperti gaya Indonesia, Eropa, dan Timur Tengah. Gedung Sate juga memiliki tiga menara yang tingginya mencapai 30 meter.
4. Fungsi Gedung Sate
Sejak awal didirikan, Gedung Sate telah memiliki banyak fungsi. Selain sebagai kantor gubernur, gedung ini juga pernah menjadi pusat intelijen, sekolah, hingga tempat penyimpanan senjata.
Saat ini, Gedung Sate berfungsi sebagai kantor Gubernur Jawa Barat dan juga sebagai pusat kegiatan budaya dan seni.
ADVERTISEMENT
5. Renovasi Gedung Sate
Selama sejarahnya, Gedung Sate mengalami beberapa kali renovasi. Renovasi terakhir dilakukan pada tahun 1986 dan memakan waktu hingga 1990.
Pada renovasi tersebut, Gedung Sate mendapatkan berbagai perbaikan dan juga perubahan. Namun, desain dan ornamen asli Gedung Sate masih dipertahankan.
Itulah beberapa poin penting mengenai sejarah Gedung Sate. Gedung ini merupakan salah satu warisan bersejarah yang perlu kita jaga dan lestarikan.
Selain itu, Gedung Sate juga menjadi bukti keberagaman arsitektur yang ada di Indonesia. Bagi yang belum pernah mengunjungi Gedung Sate, jangan ragu untuk datang dan merasakan keindahannya.
(azz)