Konten dari Pengguna

Mengenal Sejarah Museum Wayang yang Diresmikan Sejak 1975

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
26 April 2023 17:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi museum wayang. Sumber: wikimediaimages/pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi museum wayang. Sumber: wikimediaimages/pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Museum Wayang adalah salah satu peninggalan sejarah yang menyimpan berbagai hal seputar wayang, mulai dari segi pembuatan hingga pertunjukan. Sejarah Museum Wayang memiliki kisah yang tak kalah bersejarah dengan koleksinya.
ADVERTISEMENT
Menurut Fadhilah dalam penelitiannya yang berjudul Museum Wayang sebagai Pusat Pelestarian Wayang di Jakarta Tahun 1975-2014, tujuan adanya Museum Wayang ini adalah untuk melestarikan wayang di Indonesia dan mengenalkannya kepada generasi muda.
Lantas, bagaimana sejarah Museum Wayang sendiri? Untuk mengetahui jawabannya, baca artikel ini sampai habis.

Sejarah Museum Wayang

Ilustrasi museum wayang. Sumber: wikimediaimages/pixabay.com
Sejarah Museum Wayang berawal dari bangunan gereja tua peninggalan VOC di tahun 1640. Pada masa itu, bangunan tersebut berfungsi sebagai tempat beribadah tentara Belanda dan penduduk.
Pada tahun 1732, gereja tua ini mengalami renovasi dan nama yang sebelumnya adalah de oude Hollandsche Kerk diubah menjadi de nieuwe Hollandsche Kerk.
Hingga akhirnya di tahun 1808, terjadi gempa hebat yang mengakibatkan gereja tua itu mengalami kerusakan di beberapa bagiannya.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, dari bangunan yang sama, dibangun ulang sebuah gudang milik perusahaan Geo Wehry & Co. Pembangunan sisi depan museum dilakukan pada tahun 1912 dengan gaya arsitektur Neo Renaissance.
Namun, di tahun 1938, gedung tersebut kembali mengalami pemugaran dan dibentuk layaknya rumah Belanda di zaman penjajahan. Gedung ini juga sempat ditetapkan sebagai monumen pada tanggal 14 Agustus 1936 dan dibeli oleh suatu lembaga penelitian di bidang seni dan ilmu pengetahuan.
Lembaga tersebut kemudian memberikan gedung tua itu kepada pihak Stichting oud Batavia di tahun 1937 dan memiliki nama Museum Batavia Lama.
Peresmian museum ini dilakukan pada 22 Desember 1939 oleh seorang Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Namun, Museum Batavia Lama ini pada akhirnya diserahkan kepada Lembaga Kebudayaan Indonesia (LKI) tahun 1957 dan berubah nama menjadi Museum Jakarta Lama.
ADVERTISEMENT
Pemindahan kekuasaan atas gedung tersebut kembali terjadi beberapa kali. Mulai dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan diserahkan pula kepada pihak Pemerintah DKI Jakarta tahun 1968.
Gedung ini kemudian dijadikan sebagai Museum Wayang dan diresmikan pada tanggal 13 Agustus 1975 oleh Ali Sadikin yang menjabat sebagai Gubernur Jakarta di masa itu. Demikian informasi seputar sejarah Museum Wayang di Jakarta yang hingga kini menjadi salah satu lokasi pelestarian wayang. [ENF]