Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Sejarah Perang Padri yang Terjadi di Sumatera Barat
26 Juni 2023 21:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi sejarah Perang Padri (Pixabay)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01h3vkzkad9whkq52j3kjy9pwg.jpg)
ADVERTISEMENT
Sejarah Perang Padri telah mewarnai kehidupan dan dinamika sosial politik masyarakat Sumatera Barat pada zamannya.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Nama & Kisah Pahlawan Indonesia karya Angga Priatna, Perang Padri adalah nama perang yang terjadi di wilayah Sumatera Barat dan timur.
Perang itu melibatkan golongan padri (ulama) yang dipimpin oleh Imam Bonjol melawan Belanda yang dibantu oleh sebagian kaum adat. Bagaimana sejarah Perang Padri tersebut? Simak penjelasan berikut.
Berbagai Fakta Sejarah Perang Padri
Perang Padri tidak lepas dari cita-cita penerapan Syariat Islam oleh kaum Padri yang dipimpin Tuanku Imam Bonjol. Hal tersebut kemudian ditentang oleh kaum adat yang didukung dan ditunggangi kepentingan politik Belanda.
Berikut ini beberapa fakta penting mengenai sejarah Perang Padri:
1. Makna Perang Padri
Perang Padri adalah konflik bersenjata yang terjadi di Sumatera Barat pada abad ke-19. Perang ini memiliki makna penting dalam sejarah Sumatera Barat karena dampaknya yang signifikan terhadap perkembangan budaya, agama, dan politik di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Perang Padri melibatkan pemberontakan kaum Padri, yaitu kelompok yang ingin mengimplementasikan ajaran Islam lebih ketat dan menentang adat istiadat setempat yang dianggap tidak sesuai dengan Islam.
2. Latar Belakang
Perang Padri dipicu oleh konflik antara tradisi adat Minangkabau dan pengaruh agama Islam yang semakin kuat pada masa itu. Beberapa kelompok masyarakat Minangkabau ingin menerapkan Islam yang lebih konservatif menjadi gerakan Padri yang melawan tradisi adat.
Gerakan ini juga didukung oleh beberapa ulama yang ingin menghapuskan praktik adat di mana dianggap bertentangan dengan ajaran Islam.
3. Waktu dan Tempat
ADVERTISEMENT
4. Pihak yang Berperang
Pada Perang Padri, terdapat dua pihak yang berperang, yaitu:
5. Hasil Perang
Perang Padri berakhir dengan kemenangan pihak Belanda yang mendukung kelompok tradisionalis. Pada tahun 1837, pasukan Padri di Bonjol akhirnya menyerah kepada Belanda setelah pengepungan yang berkepanjangan.
Setelah Perang Padri, Belanda mulai mengonsolidasikan kekuasaannya di Sumatera Barat dan memperkenalkan sistem pemerintahan yang baru.
Perang Padri juga mengubah dinamika politik dan sosial di Sumatera Barat. Hal ini mengakibatkan penurunan kekuasaan kaum Padri dan meningkatnya pengaruh Belanda serta kekuatan tradisional adat Minangkabau.
ADVERTISEMENT
Sejarah Perang Padri merupakan bagian penting dari sejarah Sumatera Barat karena konflik ini memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan agama, politik, dan budaya di wilayah tersebut.