Mengenal Silsilah Jaka Tingkir, Kisah Hidup, dan Masa Kepemimpinannya

Foto hanya ilustrasi : Silsilah Jaka Tingkir. Sumber : David McEachan/Pexels.com

Joko Tingkir alias Jaka Tingkir adalah salah satu tokoh legenda yang hidup di Jawa Tengah dan merupakan raja pertama Kesultanan Pajang, berlokasi di perbatasan Sukoharjo dan Surakarta. Silsilah Jaka Tingkir adalah keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad Saw.

Joko Tingkir juga termasuk seorang ulama yang besar dan sangat dihormati, utamanya masyarakat Jawa. Hal tersebut tidak lepas dari silsilah beliau yang berasal dari orang-orang yang hebat pula. Agar lebih jelas, pahami uraian berikut!

Silsilah Jaka Tingkir

Foto hanya ilustrasi :Silsilah Jaka Tingkir. Sumber : Alena Darmel/Pexels.com

Agus Wahyudi dalam buku berjudul Joko Tingkir: Berjuang Demi Takhta Pajang menjelaskan bahwa, Raden Mas Karebet (nama panggilan masa kecil dari Jaka Tingkir) adalah Putra Ki Kebo Kenanga atau Ki Ageng Pengging dan ibunya adalah Nyai Ratu Mandoko Putri.

Kakek Jaka Tingkir adalah Adipati Andayaningrat atau Syarief Muhammad Kebungsuan. Sedangkan Muhammad Kebungsuan adalah putra dari Syeikh Jumadil Kubro atau Jamaluddin Akbar al-Husaini.

Kebo Kenanga ayah dari Jaka Tingkir menikah dengan Nyai Ratu Mandoko Putri anak dari Sunan Kalijaga. Sementara Kakek Jaka Tingkir, Syarief Muhammad menikah dengan Ratu Pembayun Putri anak dari Prabu Brawijaya V.

Melihat garis nasab inilah, bisa diketahui bahwa Silsilah Jaka Tingkir merupakan keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad Saw. Tidak heran, Jaka Tingkir mempunyai kharisma dan cakap dalam memimpin.

Kisah hidup dan Kepemimpinan Jaka Tingkir

Ketika beranjak dewasa, Jaka Tingkir mengabdi ke Kerajaan Demak memakai getek (rakit). Dikisahkan ketika sampai di Demak ada malapetaka seekor kerbau mengamuk dan akhirnya Jaka Tingkir bisa menaklukkannya.

Kemampuan Jaka Tingkir tersebut berhasil meluluhkan hati Raja Demak II dan akhirnya Jaka Tingkir diangkat sebagai menantu (istrinya adalah Ratu Mas Cempaka) dan Jaka Tingkir mendapatkan gelar Sultan Hadiwijaya.

Jaka Tingkir diangkat menjadi raja Demak IV dan memindahkan ibu kota Demak menuju Pajang Kartasura (Sukoharjo-Surakarta). Selanjutnya Jaka Tingkir mendapatkan gelar Sultan Hadiwijaya Raja Pajang I.

Jaka Tingkir memimpin Kerajaan Pajang kurang lebih 40 tahun, sekitar tahun 1546-1587. Setelah usia masa kepemimpinan, Jaka Tingkir menyepi mengikuti jejak kedua orang tuanya di Dukuh Butuh, Plupuh.

Jaka Tingkir meninggal tahun 1582 karena kondisi kesehatan yang memburuk. Makam Jaka Tingkir ada di Makam Butuh, Desa Gedongan, Plupuh, Sragen, Jawa Tengah. Selain Jaka Tingkir ada juga makam orang tua dan istrinya.

Itulah Penjelasan singkat tentang silsilah Jaka Tingkir. Semoga bermanfaat!

(eka)