Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Silsilah Kerajaan Demak, Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa
2 April 2023 8:58 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 18 Juli 2024 8:21 WIB
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai kerajaan Islam pertama di pulau Jawa, tentunya akan sangat menarik jika kita mengetahui silsilah kerajaan Demak.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai silsilah Kerajaan Demak dan bagaimana kerajaan ini berhasil menjadi pusat kekuasaan Islam di Jawa.
Silsilah Kerajaan Demak, Sejarah, beserta Pengaruhnya
Mengutip demakkab.gp.id, setelah mengalahkan Majapahit dan atas dukungan para Wali, Raden Patah kemudian dinobatkan menjadi Sultan Demak yang pertama, dengan gelar Senopati Jimbun Ngabdul Rahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama.
Silsilah Kerajaan Demak
Raden Patah lahir dari ibu yang menjadi salah satu selir Raja Brawijaya V. Perempuan itu bernama Siu Ban Ci, berasal dari Tiongkok.
Putri Dwarawati, Permaisuri Raja saat itu, merasa cemburu dan mendesak Raja Brawijaya V untuk mengusir Siu Ban Ci.
ADVERTISEMENT
Setelah desakan berulang-ulang, Raja Brawijaya V akhirnya mengusir Siu Ban Ci yang sedang hamil dan memberikannya kepada Adipati Palembang, yakni Arya Damar.
Sejarah Kerajaan Demak
Berikut adalah beberapa raja terkenal dari kerajaan Demak:
1.Raden Patah
Raden Patah menjadi raja Demak pada akhir abad ke 14 dan mangkat pada tahun 1518. Posisinya kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Adipati Unus.
2. Adipati Unus
Adipati Unus merupakan penguasa Demak yang memiliki gelar Pangeran Sabrang Lor. Beliau wafat pada 1521, setelah melakukan penyerangan kepada Portugis di Malaka.
3. Sultan Trenggana
Kesultanan Demak mencapai puncak kejayaannya saat Sultan Trenggana memerintah.
Pada tahun 1527, Sultan Trenggana membentuk pasukan untuk melakukan penyerbuan pada Portugis. Di bawah kepemimpinan Fatahillah, Demak bersama Cirebon berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa.
ADVERTISEMENT
4. Sunan Prawata
Sunan Prawata adalah putra Sultan Trenggana. Masa pemerintahan Sunan Prawata tidak berjalan stabil akibat adanya pengaruh Pangeran Surowiyoto.
Pangeran Surowiyoto, juga dikenal sebagai Pangeran Sekar, mencoba merebut kekuasaan Kesultanan Demak dengan mengalahkan Sunan Prawata. Namun, hasil dari konflik yang ada, Sunan Prawata mampu membunuh Pangeran Surowiyoto.
5. Arya Penangsang
Arya Penangsang naik tahta Kerajaan Demak setelah membunuh Sunan Prawata. Pemerintahan Arya Penangsang berakhir pada tahun 1554 ketika Hadiwijaya, dengan bantuan Ki Ageng Pemanahan, melakukan pemberontakan.
Arya Penangsang tewas. Hadiwijaya mengambil alih tahta Sultan Demak dan memindahkan pusat kekuasaan ke Pajang, yang menandai akhir dari Kerajaan Demak.
Pengaruh Kerajaan Demak
Kerajaan Demak memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan Islam di Jawa.
Selain itu, Kerajaan Demak juga memainkan peran penting dalam pengembangan seni dan budaya Jawa.
ADVERTISEMENT
Pada masa pemerintahan Sultan Trenggana, Kerajaan Demak menjadi pusat pengembangan seni dan budaya Jawa, terutama dalam bidang seni musik dan tari.
Kerajaan ini berhasil menjadi pusat kekuasaan Islam di Jawa dan memainkan peran penting dalam pengembangan seni dan budaya Jawa.
(AZS)