Konten dari Pengguna

Mengenal Suku Abui sebagai Masyarakat Adat Paling Bahagia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
3 Mei 2023 19:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Nusa Tenggara Timur. Sumber: Denissa Devy/unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Nusa Tenggara Timur. Sumber: Denissa Devy/unsplash.com
ADVERTISEMENT
Suku Abui adalah salah satu masyarakat etnis yang mendiami provinsi Nusa Tenggara Timur. Uniknya, masyarakat Abui dikenal sebagai orang-orang paling bahagia.
ADVERTISEMENT
Padafing dalam Eksplorasi Etnomatematika Pada Kain Tenun Mokodan Motif Kui Pada Budaya Masyarakat Suku Alor Abui menjelaskan bahwa Suku Abui juga dikenal dengan nama Suku Alor.
Masyarakat etnis satu ini sangat dikenal dengan kain tenunnya yang memiliki berbagai motif khas. Untuk mengetahui lebih jelasnya, baca artikel berikut ini.

Fakta Menarik Suku Abui

Ilustrasi Nusa Tenggara Timur. Sumber: Melisa Wahyu/unsplash.com
Suku Abui adalah masyarakat etnis yang hidup di Desa Takpala, Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur. Suku Abui memiliki banyak nama lain, mulai dari Barue, Namatalaki, serta Barawihing.
Suku Abui juga memiliki sejumlah fakta menarik, yaitu sebagai berikut.

1. Suku Paling Bahagia

Suku Abui juga dikenal sebagai suku paling bahagia. Sebab, masyarakat setempat sangat ramah dan rukun. Bahkan, mereka juga sangat menjamu para tamu yang mengunjungi mereka.
ADVERTISEMENT
Suku Abui menunjukkan bahwa bahagia bisa diperoleh dengan cara sederhana, seperti hidup dengan penuh keramahan, rukun kepada sesama, dan menghormati masyarakat luar.
Selain itu, masyarakat Abui saat menerima tamu juga tak akan diam begitu saja. Mereka akan menyiapkan berbagai hal, seperti tarian khas, nyanyian, serta sambutan yang ramah.
Oleh sebab itu, masyarakat Abui juga disebut sebagai masyarakat adat yang terbuka. Mereka sangat murah hati hingga desa tempat mereka tinggal dijadikan sebagai desa wisata oleh pemerintah setempat.

2. Bahasa

Bahasa adalah alat komunikasi sehari-hari bagi masyarakat. Seperti halnya masyarakat lain, Suku Abui juga memiliki bahasa khas, yaitu bahasa Abui.
Bahasa Abui sendiri merupakan bentuk akulturasi bahasa dari Alor, Papua, dan Makasai. Bahasa Abui terbagi menjadi beberapa dialek, seperti dialek Kobola, Alakaman, dan Atimelang.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, adanya tekanan dari pemerintah setempat untuk menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Abui pun akhirnya luntur.

3. Kepercayaan

Masyarakat Abui memiliki kepercayaan khusus, yaitu Kristen Protestan. Sekitar lebih dari 50% orang Abui memeluk agama tersebut.
Sebelum itu, banyak masyarakat Abui yang menganut paham animisme. Agama Kristen sendiri dipercaya masyarakat setelah datangnya misionaris Protestan.

4. Wisata Desa Takpala

Sebagaimana penjelasan sebelumnya, Desa Takpala sebagai tempat tinggal masyarakat Abui kini menjadi desa wisata yang menarik.
Pasalnya, dengan berkunjung ke desa ini, para wisatawan akan mengenal lebih jauh seputar kebudayaan daerah dan memahami lebih detail tentang Suku Abui.
Desa Takpala terletak di sebelah timur Kalabahi, yaitu sekitar 13 km dari wilayah tersebut. Untuk memasuki Desa Takpala, wisatawan perlu merogoh kocek sekitar Rp400.000. Demikian sederet info menarik mengenai Suku Abui sebagai suku paling bahagia dan ramah. (ENF)
ADVERTISEMENT