Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Suku Korowai di Papua dan Kebiasaan Hidupnya
2 April 2023 16:53 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sabatini, Junaedi, dan Kusuma dalam risetnya bertajuk Representasi Stereotype Terhadap Suku Papua Korowai mengungkapkan bahwa terdapat stereotip masyarakat yang masih melekat tentang Suku Korowai.
Stereotip tersebut berupa anggaran bahwa masyarakat Korowai memiliki pribadi yang kejam, primitif, dan kanibal. Padahal, hal tersebut tidak benar.
Untuk mengetahui fakta sebenarnya tentang Suku Korowai, yuk, simak penjelasan berikut.
Kebiasaan Hidup Suku Korowai
Suku Korowai adalah suku primitif di Papua yang hidupnya nomaden. Suku ini mengikuti adat Anim-Ha.
Mereka adalah suku unik yang masih hidup dengan menyatu pada alam. Adapun sejumlah kebiasaan hidup dari Suku Korowai adalah sebagai berikut.
1. Hidup Nomaden dan Tinggal di Pohon
Suku Korowai dikenal sebagai masyarakat nomaden yang hidup dengan berpindah-pindah tempat. Mereka tidak pernah berpindah menggunakan transportasi apapun, melainkan berjalan kaki.
ADVERTISEMENT
Hal itu membuat mereka disebut sebagai Kluyo Fyomanop atau manusia yang biasa berjalan kaki. Selain itu, tempat tinggal mereka berada di pepohonan tinggi mencapai puluhan meter.
Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan diri dari adanya binatang buas. Selain itu, mereka percaya bahwa semakin tinggi tempat tinggal maka akan membuat mereka semakin aman.
2. Hidup dalam Zaman Batu dan Besi
Terdapat dua golongan masyarakat Suku Korowai, yaitu masyarakat zaman batu dan zaman besi.
Masyarakat zaman batu adalah masyarakat primitif yang masih menggunakan peralatan batu untuk bertahan hidup mulai dari mencari makanan hingga memasak makanan.
Berbeda dengan masyarakat zaman besi yang menggunakan alat-alat dari besi seperti parang, pisau besi, hingga kapak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
3. Menggunakan Bahasa Asli Papua
Masyarakat Suku Korowai baik dari zaman batu atau besi memiliki bahasa sama, yaitu jenis phylum dan termasuk jenis bahasa asli Papua. Bahasa ini juga termasuk rumpun dari bahasa Ndumut.
ADVERTISEMENT
4. Suku Peramu
Suku Korowai masih bertahan hidup dengan cara meramu. Kehidupan sehari-harinya dihabiskan untuk meramu di wilayah Sungai Dairom Kabur dan Sirek.
5. Menghargai Batasan Wilayah
Suku Korowai sangat menghargai batas wilayah setiap suku. Jadi, meskipun hidupnya selalu berpindah tempat, mereka tidak akan melewati batasan wilayahnya.
Mereka adalah masyarakat yang sangat menghargai hak orang lain dan paham aturan adat.
Misalnya ketika sedang berburu dan hewan buruannya mati di tanah suku lain. Masyarakat Korowai akan mengambilnya dengan meminta izin terlebih dahulu.
6. Pembayaran Maskawin
Ketika hendak menikah, mereka menggunakan maskawin dari tali gigi anjing dan babi serta tali bono dengan jumlah ditentukan oleh keluarga perempuan.
Panjang tali tersebut mencapai 1-2 meter yang membutuhkan sekitar 20-30 ekor anjing untuk diambil gigi taringnya.
Nah, itulah beberapa fakta mengenai masyarakat Suku Korowai yang tinggal di Papua. Kebiasaan masyarakat yang masih tradisional dan primitif membuat persepsi orang-orang luar terhadap mereka buruk.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, mereka adalah orang yang taat aturan dan pekerja keras. Nah, semoga informasi di atas bermanfaat bagimu.
[ENF]