Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Taktik Perang Diponegoro dan Dampaknya
17 September 2023 21:17 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perang Diponegoro merupakan salah satu konflik bersejarah yang berlangsung di Indonesia pada abad ke-19. Berbagai taktik Perang Diponegoro memiliki dampak besar dalam menyalakan semangat juang.
ADVERTISEMENT
Perang Diponegoro dipimpin oleh Pangeran Diponegoro, putra Sultan Hamengkubuwono III, yang memilih untuk memberontak terhadap Belanda.
Taktik Perang Diponegoro
Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih jauh tentang taktik perang yang digunakan oleh Pangeran Diponegoro dan dampaknya terhadap sejarah Indonesia.
1. Merencanakan Serangan ke Keraton Yogyakarta
Dalam buku Konflik dan Taktik Perang Jawa, 1825-1830 yang ditulis oleh Muhammad Muhibbudin dijelaskan, salah satu taktik utama Pangeran Diponegoro adalah merencanakan serangan ke Keraton Yogyakarta.
Hal tersebut dilakukan dengan mengisolasi pasukan Belanda dan mencegah masuknya bantuan dari luar. Serangan ke keraton menjadi puncak perlawanan yang sangat berani.
2. Mengirim Utusan kepada Para Bupati dan Ulama
Pangeran Diponegoro mengambil langkah untuk membangun koalisi dengan mengirim utusan kepada para bupati dan ulama. Mereka diminta untuk bersiap melawan Belanda. Hal ini bertujuan untuk membantu memperluas basis dukungan perlawanan.
ADVERTISEMENT
3. Memilah Bangsawan yang Dinilai sebagai Lawan dan Kawan
Dalam perang ini, Pangeran Diponegoro juga menggunakan strategi pemilahan. Ia memilah antara bangsawan yang dianggap sebagai lawan dan yang dianggap sebagai kawan. Hal tersebut membantu dalam memperoleh dukungan yang kuat dan mengidentifikasi musuh.
4. Membagi Wilayah Perang dan Pertahanan
Wilayah perang dan pertahanan dibagi secara strategis. Untuk memungkinkan pasukan Pangeran Diponegoro mengontrol wilayah-wilayah tertentu dan membuat Belanda sulit menjangkau mereka.
5. Strategi Gerilya
Strategi gerilya yang diterapkan oleh Pangeran Diponegoro yaitu berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya. Taktik yang dilakukan oleh pangeran Diponegoro tersebut membuat Belanda mengalami kesulitan dalam menumpas dan masyarakat Indonesia.
Dampak Perang Diponegoro
Berikut beberapa dampak yang diakibatkan dari strategi atau taktik yang dilakukan oleh Pangeran Diponegoro:
1. Pertumbuhan Nasionalisme
Perang Diponegoro membawa dampak besar terhadap pertumbuhan nasionalisme di Indonesia. Perjuangan Pangeran Diponegoro menjadi salah satu simbol perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
ADVERTISEMENT
2. Kerusakan Budaya dan Sejarah
Konflik ini menyebabkan kerusakan besar terhadap warisan budaya dan sejarah Indonesia. Banyak artefak dan struktur bersejarah hancur selama perang.
3. Peningkatan Kesadaran Politik
Perang Diponegoro juga meningkatkan kesadaran politik di kalangan masyarakat Jawa. Masyarakat menjadi sadar akan pentingnya bersatu melawan penjajah Belanda.
4. Pemberontakan Berlanjut
Meskipun perang ini berakhir dengan penangkapan Pangeran Diponegoro pada tahun 1830, perlawanan terhadap Belanda tidak berhenti di sini. Perjuangan rakyat Indonesia untuk meraih kemerdekaan terus berlanjut hingga mencapai kemerdekaan pada tahun 1945.
Perang Diponegoro adalah salah satu babak penting dalam sejarah Indonesia yang mencerminkan semangat perlawanan dan keinginan untuk merdeka.
Taktik perang yang digunakan oleh Pangeran Diponegoro memiliki dampak yang mendalam terhadap masyarakat dan sejarah Indonesia, serta menjadikannya sebagai peristiwa bersejarah yang patut untuk dipelajari dan diingat. (DAI)
ADVERTISEMENT