Konten dari Pengguna

Mengenal Teori Lokasi Industri Menurut Para Ahli

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
9 Agustus 2023 19:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi teori lokasi industri (Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teori lokasi industri (Pexels)
ADVERTISEMENT
Salah satu faktor kunci yang memengaruhi kesuksesan industri adalah lokasi tempat industri tersebut beroperasi. Berbagai teori lokasi industri telah dikembangkan oleh para ahli untuk memahami alasan di balik pemilihan lokasi industri dan dampaknya terhadap ekonomi.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana isi teori tersebut? Simak uraian di bawah ini.

Teori Lokasi Industri Menurut Para Ahli

Ilustrasi teori lokasi industri (Pexels)
Mengutip buku Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi, teori lokasi industri merupakan teori dasar yang sangat penting dalam analisa spasial di mana tata ruang dan lokasi kegiatan ekonomi menjadi unsur utama.
Teori lokasi industri memberikan kerangka analisa yang baik dan sistematis mengenai pemilihan lokasi kegiatan ekonomi dan sosial serta interaksi antarwilayah.
Berikut adalah berbagai teori dari penentuan lokasi industri yang dicetuskan oleh para ahli:

1. Teori Lokasi Industri Alfred Webber

Weber memanfaatkan tiga elemen kunci (variabel penentu) dalam kerangka teorinya, yakni titik bahan baku, titik konsumsi, dan titik tenaga kerja. Ketiga elemen (faktor) ini dinilai melalui perhitungan biaya transportasi yang setara.
ADVERTISEMENT

2. Teori Lokasi Industri Losch

Dalam konsep lokasi industri yang optimal menurut teori Losch, penentuan tempat bagi industri direkomendasikan berdasarkan faktor permintaan.
Losch menjelaskan bahwa lokasi yang optimal bagi industri adalah lokasi yang mampu mendominasi area pemasaran yang paling besar.

3. Teori Lokasi Industri Newton dan Ulman

Newton dan Ulman mengembangkan teori yang berfokus pada interaksi antara berbagai industri.
Landasan teori ini berakar pada anggapan bahwa setiap massa memiliki dorongan tarik (gravitasi) untuk berinteraksi di setiap titik dalam wilayah yang melengkapi satu sama lain (regional complementarity).
Kemudian, memiliki peluang campur tangan yang terjadi (intervening opportunity) serta kemampuan transfer atau perpindahan yang mudah dalam ruang (spatial transfer ability).
Teori ini menggarisbawahi kekuatan hubungan ekonomi (economic connection) di antara dua lokasi yang terkait dengan jumlah populasi dan jarak di antara tempat-tempat tersebut.
ADVERTISEMENT

4. Teori Lokasi Industri Pred

Pred mengembangkan struktur matriks perilaku yang berguna untuk menjalankan evaluasi dalam memutuskan lokasi yang tepat. Pred berpendapat bahwa esensialnya, penentuan lokasi industri dipengaruhi oleh tindakan para pengambil keputusan.

5. Teori Lokasi Industri Walter Christaller

Teori Christaller dikenal dengan teori "central place". Landasan teori ini berasal dari gagasan tentang rentang (range) dan ambang batas (threshold).
Rentang mengacu pada jarak yang harus ditempuh agar masyarakat bisa memperoleh barang yang mereka perlukan. Sementara, ambang batas merujuk pada jumlah minimal anggota masyarakat yang dibutuhkan untuk mempertahankan keseimbangan pasokan barang.
Teori lokasi industri memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana keputusan lokasi dapat memengaruhi industri dan ekonomi secara keseluruhan.
Pemilihan lokasi yang tepat dapat meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi biaya, dan mendukung pertumbuhan ekonomi suatu wilayah.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami dasar-dasar teori lokasi industri ini, pelaku industri dan pengambil kebijakan dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam memilih lokasi untuk mengoptimalkan hasil industri.