Mengenal Teori Sektoral tentang Konsep Tata Ruang Kota

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
5 April 2023 16:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi teori sektoral, tata ruang kota. Sumber: Nara Tsitra/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teori sektoral, tata ruang kota. Sumber: Nara Tsitra/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu teori tentang struktur tata ruang kota adalah teori sektoral. Teori ini dikenal dengan bentuk lahan kota yang mirip kue tart.
ADVERTISEMENT
Menurut Mukaromah dalam Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi (JEBAKU), teori sektoral membentuk lahan kota menjadi menjulur. Meski begitu, bentuk ini perlu disesuaikan dengan rute transportasi yang ada.
Untuk lebih jelasnya tentang teori sektoral, yuk, simak penjelasannya dalam artikel ini.

Pengertian Teori Sektoral

Ilustrasi teori sektoral, tata ruang kota. Sumber: Jimmy Liao/pexels.com
Teori sektoral dikemukakan oleh Homer Hoyt di tahun 1939. Menurut Hoyt, teori sektoral adalah sebuah konsep tata ruang kota yang tidak mengikuti zona teratur, sehingga bersifat lebih bebas.
Teori ini hadir akibat adanya ketidaksesuaian dengan teori konsentris yang cenderung teratur. Pengembangan struktur kota dalam teori ini mengikuti lingkaran sektornya.
Pusat Daerah Kegiatan (PDK) akan dibangun di tengah kota, sedangkan wilayah sekitarnya bisa dibangun menjadi sektor lain, seperti pemukiman hingga kawasan industri.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pemukiman sendiri akan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kaum buruh, menengah, serta kawasan elit.

Konsep Teori Sektoral

Secara lebih rinci, konsep dari teori sektoral adalah sebagai berikut.

1. Pusat Daerah Kegiatan

Pusat Daerah Kegiatan terletak pada titik tengah rancangan. Pada umumnya, wilayah ini berisi berbagai sektor publik dan kawasan perputaran ekonomi, seperti hotel, kantor, pusat perbelanjaan, bank, pasar, hingga bioskop.

2. Daerah Industri dan Perdagangan

Lain halnya dengan daerah PDK, pada wilayah ini, industri dan perdagangan yang berkembang berada dalam tingkatan menengah. Contoh dari daerah industri dan perdagangan adalah pabrik kecil serta toko.

3. Pemukiman Kelas Bawah

Pada umumnya, pemukiman yang berada di dekat daerah industri kecil adalah kelas buruh. Sebab, biasanya mereka banyak bekerja di daerah tersebut. Oleh sebab itu, letak pemukiman kelas bawah atau kaum buruh berada di dekat daerah industri.
ADVERTISEMENT

4. Pemukiman Kelas Menengah

Tata letak berikutnya adalah pemukiman kelas menengah. Pemukiman ini berada setelah pemukiman kelas bawah yang cenderung lebih jauh dari pusat perbelanjaan.

5. Pemukiman Kelas Atas

Pemukiman kelas atas terdiri dari para kaum elit yang biasanya berbentuk perumahan. Pemukiman ini terletak lebih jauh dari pusat perdagangan dan berada di area terpinggir tata ruang kota. Hal ini disebabkan karena biasanya, pemukiman kaum elit memiliki suasana yang lebih segar dan tenang. Nah, itulah penjelasan mengenai pengertian teori sektoral beserta konsep tata ruang kota. Teori ini banyak diterapkan di berbagai wilayah. Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuanmu. [ENF]