Mengenal Tokoh Teori Bintang Kembar dalam Pembentukan Tata Surya

Ilustrasi tokoh teori bintang kembar. Sumber foto: pexels/Pixabay.

Salah satu teori yang menjelaskan tentang pembentukan tata surya adalah tokoh Teori Bintang Kembar.

Meskipun Teori Bintang Kembar memiliki beberapa kontroversi dan kekurangan, seperti ketidakmungkinan adanya bintang kembar dengan ukuran seperti matahari, tetapi penelitian terbaru mengenai bintang ganda mendukung gagasan bahwa bintang kembar dapat berperan dalam pembentukan tata surya.

Tokoh Teori Bintang Kembar

Ilustrasi tokoh teori bintang kembar. Sumber foto: pexels/Chait Goli.

Berikut adalah beberapa tokoh teori bintang kembar dalam pembentukan tata surya:

1. Raymonf Arthur dan Fred Hoyle

Dalam buku Geografi SMA/ MA Penerbit Grasindo, disebutkan bahwa eori bintang kembar pertama kali dikemukakan oleh dua astronom terkemuka, Raymond Arthur Lyttleton dan Fred Hoyle.

Kedua astronom ini memiliki hipotesis masing-masing. Tetapi esensi dari kedua hipotesis mereka memiliki kesamaan yang mengarah pada pembentukan tata surya.

Menurut Teori Bintang Kembar, tata surya awalnya berasal dari dua bintang besar yang identik atau dengan kata lain, bintang kembar.

Kedua bintang ini memiliki ukuran yang sangat besar. Namun, salah satu dari bintang tersebut mengalami ledakan yang menghasilkan serpihan-serpihan debu dan gas yang tersebar di angkasa.

Serpihan-serpihan ini kemudian diyakini membentuk planet pada suatu waktu di masa yang lalu. Bintang yang tidak meledak dari pasangan kembar disebut sebagai matahari yang menjadi pusat tata surya kita.

2. Lyttleton

Lyttleton berpendapat bahwa ledakan bintang kembar terjadi karena tabrakan dengan meteor atau planet yang lebih besar.

Penelitian sebelumnya menunjukkan adanya tata surya lain dengan dua bintang kembar, yang menguatkan ide bahwa tata surya dapat terbentuk melalui ledakan bintang kembar.

3. Fred Hoyle

Fred Hoyle juga mengemukakan teori serupa. Menurutnya, tata surya adalah hasil dari ledakan besar pada salah satu bintang kembar dalam sistem tata surya tersebut.

Ledakan tersebut menghasilkan serpihan-serpihan yang akhirnya terjebak dalam gaya gravitasi bintang-bintang lain yang tidak meledak. Serpihan-serpihan ini kemudian berkumpul membentuk planet dan asteroid.

Dalam penelitian mutakhir, ditemukan bahwa sistem tata surya lain mungkin memiliki bintang kembar yang dapat menguatkan teori ini.

Namun, masih ada keraguan terkait beberapa aspek, seperti pembentukan lautan dan bentuk planet yang tidak rata.

Pada akhirnya, Teori Bintang Kembar tetap menjadi salah satu pandangan menarik tentang pembentukan tata surya. Meskipun masih memerlukan lebih banyak penelitian dan bukti konkret untuk mendukungnya. (DAI)