Konten dari Pengguna

Mengenal Ulama dari Minangkabau yang Menyebarkan Islam ke Kutai dan Gowa Tallo

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
22 Juli 2024 21:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi  Ulama dari Minangkabau yang Menyebarkan Islam ke Kutai dan Gowa Tallo. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ulama dari Minangkabau yang Menyebarkan Islam ke Kutai dan Gowa Tallo. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ulama dari Minangkabau yang menyebarkan Islam ke Kutai dan Gowa Tallo adalah Datuk ri Bandang.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Gerakan Da’wah Ulama Dayah oleh Zulfikar, S.Sos.I., M.Ag., secara terminologi, kata ulama memiliki arti mengetahui. Sedangkan, secara bahasa kata ulama adalah bentuk jamak dari kata ‘alim’, yakni orang yang berilmu.
Peran ulama sudah ada sejak zaman dahulu, salah satunya sebagai penyebar ajaran Islam ke Kutai dan Gowa Tallo. Siapakah sosok ulama tersebut?

Mengenal Ulama dari Minangkabau yang menyebarkan Islam ke Kutai dan Gowa Tallo

Ilustrasi Ulama dari Minangkabau yang Menyebarkan Islam ke Kutai dan Gowa Tallo. Sumber: Unsplash
Terdapat seorang ulama dari Minangkabau yang berperan penting dalam penyebaran Islam ke Kutai dan Gowa Tallo. Nama orang tersebut adalah Datuk ri Bandang. Memiliki nama asli Abdul Makmur dan bergelar Khatib Tunggal, sosoknya merupakan ulama yang berasal dari Koto Tangah, Minangkabau.
Datuk Ri Bandang merupakan murid dari seorang wali di Jawa Timur, Sunan Giri. Beliau dan dua rekannya, Datuk Sulaiman dan Datuk Ri Tiro menjadi utusan dari Sunan Giri untuk menjalankan strategi dakwah di Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
Datuk Ri Bandang mulai menyebarkan agama Islam pada 1605 di Kerjaaan Gowa Tallo. Ketika itu, kerajaan ini adalah kerajaan termaju pada masanya. Kedatangan Datuk Ri Bandang di pelabuhan mendapat sambutan baik dari Raja Tallo, I Malingkang Daeng Manyonri Karaeng Katangka.
Selama perjalanan ke pelabuhan, Karaeng Katangka berjumpa sosok tua yang menulis sesuai di ibu jari sang Raja setelah mengetahui tujuan perjalannya. Ternyata, sang sosok tua menuliskan surat Al-Fatihah. Setelah mendengar kisah tersebut, Datuk Ri Bandang menjelaskan bahwa sosok tersebut adalah Nabi Muhammad.
Bertemunya Raja Tallo dan Nabi Muhammad tersebut disebut sebagai “Makkasara’mi Nabbi Muhammad ri buttaya ri Tallo”. Adapun arti dari kalimat tersebut adalah “Nabi Muhammad menampakkan diri di Kerajaan Tallo”. Pertemuan tersebut dianggap sebagai awal mula masuknya pengaruh Islam di Kerajaan Gowa.
ADVERTISEMENT
Nah itu dia sekilas pembahasan mengenai Ulama dari Minangkabau yang menyebarkan Islam ke Kutai dan Gowa Tallo, yakni Datuk ri Bandang.(LAU)