Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengenang Sejarah Menuju Proklamasi Kemerdekaan
28 Oktober 2023 22:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ada berbagai kisah sejarah menuju proklamasi kemerdekaan yang dapat dipelajari dan mengandung banyak pelajaran.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Konflik di Balik Proklamasi oleh St Sulanto, pembacaan teks proklamasi pada 17 Agustus 1945 bukan peristiwa yang terjadi secara kebetulan. Peristiwa itu juga bukan terjadi sebagai hadiah dari Jepang.
Proklamasi kemerdekaan merupakan klimaks dari rangkaian perjuangan para tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Bagaimana sejarahnya?
Sejarah Menuju Proklamasi Kemerdekaan
Berikut ini berbagai sejarah yang terjadi menuju Proklamasi Kemerdekaan Indonesia:
1. Perbedaan Pendapat
Pada 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir dari golongan muda mendengar berita kalahnya Jepang dan adanya kemungkinan Jepang akan menyerah pada Sekutu melalui siaran radio.
Sutan Syahrir kemudian bertemu dengan Mohammad Hatta untuk membahas Proklamasi Indonesia. Syahrir mengemukakan pendapat bahwa golongan tua harus cepat memproklamasikan kemerdekaan, tetapi dibantah Hatta.
Soekarno dan Hatta bersikap kooperatif terhadap Jepang dan menganggap bahwa berbagai hal mengenai proklamasi harus lebih dahulu dikonsultasikan pada pihak Jepang. Perdebatan tersebut menjadi polemik antara golongan tua dan muda.
ADVERTISEMENT
2. Rengasdengklok
Golongan muda yang gagal memaksa golongan tua untuk mempercepat proklamasi kemerdekaan mengakibatkan peristiwa Rengasdengklok demi menjauhkan pengaruh Jepang.
Pada 15 Agustus 1945 golongan muda melakukan perundingan. Perbedaan pendapat membawa golongan muda menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok.
Mereka meyakinkan kedua tokoh supaya segera melakukan proklamasi tanpa campur tangan Jepang dan mengatakna bahwa Jepang sudah benar-benar menyerah pada Sekutu.
Di sisi lain, di Jakarta sudah terjadi kesepakatan antara kedua golongan untuk memproklamasikan kemerdekaan di Jakarta. Achmad Soebarjo diutus untuk menjemput Soekarno dan Hatta untuk kembali ke Jakarta.
3. Penyusunan Teks
Pada 16 Agustus 1945 malam, Soekarno dan Hatta sudah kembali ke Jakarta, lebih tepatnya di kediaman Laksamana Maeda untuk mempersiapkan teks proklamasi.
Lalu, pada 17 Agustus dini hari, tersusunlah naskah proklamasi kemerdekaan. Soekarno berperan menulis naskah, sedangkan Achmad Soebarjo dan Moh Hatta berperan dalam menyumbangkan ide.
ADVERTISEMENT
Sukarni kemudian mengusulkan teks ditandatangani Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia. Naskah kemudian diberikan pada Sayuti Melik untuk diketik.
Itu dia sekilas pembahasan mengenai sejarah menuju Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.(LAU)