Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Mengetahui Aliran Politeisme dan Bentuk Kepercayaan Lainnya
1 Agustus 2023 21:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Politeisme adalah sebuah kepercayaan atau penyembahan terhadap banyak dewa. Simak penjelasan lengkapnya dalam ulasan ini.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Politeisme di Dunia, secara harfiah, politeisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu poly dan theos yang berarti banyak Tuhan. Kepercayaan ini sudah ada sejak abad ke-6 sebelum Masehi.
Lantas, bagaimana penjelasan lengkap dari aliran politeisme?
Pengertian Politeisme
Politeisme merupakan kepercayaan terhadap beberapa dewa yang umumnya dirakit menjadi sebuah panteon dari dewa dan dewi. Ada beberapa agama yang menerima politeisme dengan menganggap bahwa berbagai dewa dan dewi adalah representasi kekuatan alam .
Politeisme adalah jenis teisme yang sangat kontras dengan monoteisme, yaitu kepercayaan pada Tuhan yang Tunggal. Kaum yang memiliki kepercayaan ini tidak menyembah semua dewa secara setara dan dapat menjadi henoteis atau menyembah dewa tertentu saja.
Di zaman sekarang, aliran politeisme dipraktikkan oleh beberapa agama, mulai dari Toisme, Shenisme, Shinto, Santeria, dan Neopagan.
ADVERTISEMENT
Aliran-Aliran Politeisme
Dalam politeisme, terdapat beberapa aliran, antara lain:
1. Politeisme Keras
Politeisme keras merupakan keyakinan bahwa banyak dewa dan dewi yang muncul sebagai makhluk berbeda dan bertentangan satu sama lain. Adapun contoh dari aliran ini adalah mitologi Sumeria, Mesir, Yunani, dan Romawi Kuno.
2. Politeisme Lembut
Aliran politeisme berikutnya adalah politeisme lembut. Dalam aliran ini, dewa dan dewi dianggap sebagai manifestasi dari satu Tuhan, bukan entitas yang berbeda sepenuhnya.
3. Henoteisme
Henoteisme adalah pengabdian pada Tuhan tunggal, namun tetap menerima adanya keberadaan Tuhan lain. Selain itu, aliran ini juga tidak menyangkal bahwa orang lain dapat menyembah dewa yang berbeda.
4. Monolatrisme
Monolatrisme adalah keyakinan adanya banyak dewa, namun hanya konsisten menyembah satu dewa. Dalam aliran ini tegas dikatakan bahwa hanya ada satu dewa yang layak disembah meskipun masih ada dewa lainnya.
ADVERTISEMENT
5. Kathenoteisme
Kathenoteisme merupakan keyakinan akan adanya banyak dewa, namun hanya terdapat satu dewa di satu waktu yang harus disembah. Dengan kata lain, setiap dewa mempunyai gilirannya masing-masing.
6. Diteisme
Diteisme berarti bahwa keyakinan terhadap dua dewa yang memiliki kekuatan sama. Adapun contohnya adalah agama mistik awal Gnostisisme yang menganggap Tuhan adalah penipu yang jahat, namun terdapat dewa kebajikan sejati yang pantas dianggap sebagai Tuhan.
Itu dia sekilas pembahasan mengenai aliran politeisme dan aliran di dalamnya.(LAU)