Mengetahui Nama Ibu Kota Provinsi Aceh dan Fakta-fakta Menariknya

Ilustrasi provinsi Aceh. Sumber: saifulmulia/pixabay.com

Nama ibu kota provinsi Aceh adalah Banda Aceh. Wilayah ini dikenal dengan mayoritas penduduknya beragama Islam dan aturam hukum yang ketat. Praja dan Ulfa dalam Jurnal Kebijakan Pemerintahan juga menegaskan bahwa pemerintah Kota Banda Aceh membuat hukum Qanun Jinayat yang termasuk produk hukum untuk mengurangi jumlah kasus pelanggaran syariat Islam. Lantas, bagaimana fakta menarik lain dari Kota Banda Aceh? Simak terus artikel ini sampai tuntas!

Fakta Menarik Kota Banda Aceh

Ilustrasi provinsi Aceh. Sumber: saifulmulia/pixabay.com

Seperti yang sudah kamu ketahui, nama ibu kota provinsi Aceh adalah Banda Aceh. Aceh merupakan salah satu daerah otonomi khusus di Indonesia. Oleh sebab itu, banyak hal-hal istimewa dalam daerah ini. Adapun beragam fakta unik dari Kota Banda Aceh adalah sebagai berikut.

1. Masjid Raya Baiturrahman

Kamu tentu sudah tidak asing lagi dengan mama masjid ini. Saat peristiwa tsunami yang terjadi tahun 2004 lalu, masjid ini menjadi tempat yang selamat dan kini menjadi landmark Kota Banda Aceh. Masjid Raya Baiturrahman terletak di Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh. Masjid ini juga melambangkan agama, kebudayaan, semangat, perjuangan, kekuatan, dan nasionalisme masyarakat Aceh.

2. Aturan Khusus

Sebagai daerah otonomi khusus, Aceh memiliki wewenang untuk membuat aturan sendiri. Salah satu aturan yang dibuat adalah Qanun Jinayat. Qanun Jinayat adalah hukum yang berlaku sesuai dengan syariat Islam. Hukum cambuk adalah produk dari hukum ini yang diperuntukkan bagi masyarakat yang berzina, mencuri, dan berjudi.

3. Gudang Kopi

Aceh merupakan produsen kopi terbesar di Indonesia. Ada berbagai jenis kopi produksi Aceh. Salah satu yang terkenal adalah kopi Gayo yang telah didistribusikan hingga ke luar negeri. Harganya yang cukup mahal juga seimbang dengan rasa nikmat serta kualitasnya. Tak heran jika banyak orang menyukai kopi ini.

4. Perempuan dengan Mahar Termahal

Perempuan Aceh dikenal dengan parasnya gang cantik. Mayoritas perempuan Aceh memiliki campuran ras dari berbagai etnis, seperti Arab, Tionghoa, Eropa, dan India, sehingga kecantikan parasnya tidak perlu diragukan lagi. Mahar di daerah Aceh dihitung berdasarkan satuan mayam emas. Adapun 1 mayam emas sama dengan 3,33 gr emas murni 24 karat dengan harga per karatnya adalah Rp550 ribu. Apabila dihitung dengan harga pembuatannya, maka 1 mayam emas senilai Rp1.831.500. Adapun biasanya mahar perempuan Aceh berkisar 5-50 mayam emas. Kamu tentu bisa membayangkan berapa nominal mayam tersebut. Demikian sederet informasi tentang fakta menarik dari Banda Aceh sebagai ibu kota provinsi Aceh. Nah, apakah kamu tertarik untuk berkunjung ke wilayah ini? [ENF]