Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengetahui Sejarah Bahasa Jawa yang Punya Banyak Tingkatan
20 September 2023 21:57 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bahasa Jawa adalah bahasa yang memiliki banyak penutur di Indonesia. Sejarah bahasa Jawa sendiri berasal dari bahasa Melayu Kuno dan bahasa Jawa Kuno atau yang disebut juga dengan bahasa Kawi.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga dijelaskan oleh Suwandi dalam Sejarah Sastra Jawa, bahwa bahasa Jawa berasal dari bahasa Jawa Kuno.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sejarah bahasa Jawa, baca artikel ini sampai habis.
Sejarah Bahasa Jawa
Meski begitu, tidak banyak orang Jawa yang mengetahui sejarah bahasa Jawa. Sejarah bahasa Jawa ini berasal dari bahasa Melayu Kuno serta bahasa Jawa Kuno.
Adapun rincian tentang sejarah bahasa Jawa adalah.
1. Bahasa Jawa Kuno
Bahasa Jawa Kuno telah digunakan sejak zaman kerajaan. Hal ini ditunjukkan dalam tulisan-tulisan bersejarah, seperti prasasti. Salah satunya adalah Prasasti Sukabumi yang telah ditemukan pada 804 Masehi.
ADVERTISEMENT
Bahasa Jawa Kuno ini telah digunakan di Pulau Jawa sejak abad ke-9. Bentuk bahasa Jawa Kuno kerap dijumpai dalam sajak atau puisi berbait. Hal ini akhirnya dikenal dengan kesusastraan jawa.
Tulisan dalam bahasa Jawa Kuno sendiri adalah adaptasi dari aksara Pallawa yang berasal dari India. Di sisi lain, lebih dari 50% kosakata dalam bahasa Jawa Kuno berasal dari bahasa Sanskerta.
Memasuki abad ke-14, mulai muncul bahasa Jawa Pertengahan. Namun, setelah abad ke-15, bahasa Jawa Kuno dan Jawa Pertengahan tidak lagi digunakan, tetapi masih kerap digunakan dalam acara ritual.
2. Bahasa Jawa Baru
Setelah abad ke-15, muncul bahasa Jawa Baru akibat pengaruh Islam. Bahasa Jawa Baru ini awalnya digunakan di pantai utara Jawa yang mayoritas penduduknya beragama ISlam.
ADVERTISEMENT
Hal ini ditunjukkan dengan karya tulis yang bernuansa islami dan beberapa diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu. Selain itu, bahasa Jawa Baru sendiri adalah adopsi dari huruf Arab dan disesuaikan menjadi Pegon.
Selain itu, setelah Kerajaan Mataram bangkit, ragam tulisan bahasa Jawa pun dilestarikan oleh para penulis asal Yogyakarta dan Surakarta, sehingga membentuk bahasa Jawa saat ini.
Bahasa Jawa sendiri memiliki beberapa tingkatan yang mulai dikenalkan pada abad ke-17, yaitu bahasa Jawa Ngoko (tutur) dan bahasa Jawa Krama.
Demikian sederet informasi seputar sejarah bahasa Jawa yang perlu dipelajari. [ENF]