Mengetahui Silsilah Marga Batak dari Awal Hingga Sekarang

Ilustrasi Suku Batak. Sumber foto by Unsplash.

Bagi suku Batak, istilah tarombo tentu bukan sesuatu yang asing di telinga lagi. Tarombo atau silsilah marga Batak terus diperhatikan hingga saat ini, guna mengetahui hubungan antar marga.

Untuk mengetahui bagaimana tarombo dari awal hingga sekarang, bisa simak penjelasan di artikel ini.

Asal Usul Silsilah Marga Batak di Indonesia

Ilustrasi Suku Batak. Sumber foto by Unsplash.

Sebagai salah satu suku yang cukup besar di Indonesia, Suku Batak memiliki sejarah cukup panjang hingga sampai seperti saat ini. Sangat mudah untuk mengenali suku Batak, yaitu dengan marga di belakang nama.

Tujuannya dari adanya marga ini untuk mengetahui hubungan dari kekeluargaan dan tali persaudaraan yang juga dijelaskan dalam tarombo.

Hingga hari ini, jumlah marga dari suku Batak sudah mencapai 500 dan semuanya tersebar di seluruh Indonesia. Sistem kekeluargaan pada suku ini adalah patrilineal, dimana marga akan diturunkan oleh ayah ke anak-anaknya.

Bungaran Antonius Simanjuntak dalam buku Struktur Sosial dan Sistem Politik Batak Toba mengatakan, "marga Batak juga didasarkan pada nama nenek moyang laki - laki". Adapun sejarah dari marga Batak ini dimulai oleh seorang yang bernama Raja Batak.

Dikenal juga sebagai kakek suku Batak yang berdiam di Lereng Pusuk Buhit. Si Raja Batak ini punya dua putra bernama Guru Tatae Bulan dan Raja Isumbaon. Ini dia cerita sejarahnya.

Silsilah Marga Batak dari Guru Tatae Bulan

Dalam perjalanan silsilah marga Batak, Guru Tatae Bulan memiliki lima putra yang bernama Si Raja Biak-Biak, Saribu Raja, Limbong Maulana, Sagala Raja, dan juga Silau Raja.

Tetapi dari kelima putranya tersebut, hanya Saribu Raja yang punya keturunan dua putra. Dua putranya tersebut lahir dari pernikahan pertama Sirobu Pareme dan pernikahan kedua yaitu Nai Manggiring Laut.

Keturunan tersebut akhirnya memiliki keturunan selanjutnya dari Raja Lontung yang dilahirkan oleh istri kedua Saribu Raja. Tujuh putra tersebut yaitu Sinaga, Situmorang, Pandiangan, Nainggolan, Simatupang, Aritonang, dan Siregar.

Silsilah Marga Batak dari Raja Isumbaon

Putra selanjutnya dari si Raja Batak yaitu Raja Isumbaon punya tiga keturunan putra bernama Tuan Sorimangaraja, Raja Asiasi, dan juga Sangkar Somalindang. Lahir tiga putra dari Tuan Sorimangaraja bernama Nai Ambaton, Nai Rasaon, dan Nai Suanon.

Sementara itu, dari Nai Amabaton melahirkan keturunan empat putra yaitu Simbolon Tua, Tamba Tua, Munthe Tua, dan juga Saragi Tua. Dari kedua silsilah tersebut, lahir begitu banyak marga yang terbagi berdasarkan suku-sukunya.

Suku Batak Angkola yang terdiri dari Harahap, Nasution, Hasibuan, Siregar, Tanjung, dan lain-lain. Lahir suku Batak Angkola yang terdiri dari Ginting, Sembiring, Karo-Karo, Perangin-Angin, dan Tarigan.

Suku Batak Mandailing terdiri dari marga Lubis, Lintang, Siregar, Parinduri, dan masih banyak lainnya. Lahir suku Batak Pakpak yang terdiri dari Tinambunan, Tumangger, Lingga, Sagala, dan lain-lain.

Suku Batak Toba yang terdiri dari begitu banyak marga seperti, Simanjuntak, Hutapea, dan lain-lain.

Terakhir ada suku Batak Simalungun dalam silsilah marga Batak yang terdiri dari empat marga utama, Damanik, Saragih, Purba, dan juga Sinaga. Keempat marga utama tersebut punya cabang atau sub-marganya lagi.

Itulah silsilah marga Batak yang keturunannya tersebar di seluruh nusantara. (MAT)