Konten dari Pengguna

Mengetahui Tempat Pertempuran Ambarawa beserta Sejarahnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
10 Agustus 2023 23:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tempat Pertempuran Ambarawa. Sumber: Febry Arya/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tempat Pertempuran Ambarawa. Sumber: Febry Arya/Pexels.com
ADVERTISEMENT
Pertempuran Ambarawa atau Palagan merupakan peristiwa perlawanan rakyat Ambarawa serta Pasukan TKR kepada Sekutu. Tempat Pertempuran Ambarawa sendiri berlokasi di Ambarawa, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Untuk lebih mengenal tentang sejarah dan tempat pertempuran Ambarawa, mari simak pembahasannya di sini.

Tempat Pertempuran Ambarawa

Ilustrasi Tempat Pertempuran Ambarawa. Sumber : Amine M'siouri/Pexels.com
Pertempuran Ambarawa atau Palagan merupakan peristiwa perlawanan pasukan TKR terhadap sekutu.
Dikutip dari buku Ringkasan Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah oleh Rachmat, dijelaskan bahwa Pertempuran Ambarawa terjadi pada tanggal 20 Oktober 1945 di Ambarawa, sebelah selatan, Jawa Tengah.
Peristiwa Pertempuran Ambarawa diawali dengan kedatangan pasukan sekutu bersama NICA (Netherlands Indies Civil Administrations) dengan tujuan untuk membebaskan tawanan Belanda yang ditahan oleh Jepang.
Setelah dibebaskan, para tahanan Belanda tersebut malah dipersenjatai sehingga membuat para pemuda Ambarawa dan TKR menjadi marah. Alhasil, pertempuran besar di Ambarawa pun tak terelakkan.

Sejarah Pertempuran Ambarawa

Sejarah Pertempuran Ambarawa dimulai pada 20 Oktober 1945. Kala itu, tentara sekutu yang berada di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Bethel mendarat di Semarang bersama dengan NICA. Tujuan mereka adalah untuk membebaskan tawanan perang Belanda di Magelang.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, para tawanan perang Belanda yang dibebaskan tersebut dipersenjatai oleh sekutu secara diam-diam. Hal ini memicu kemarahan para pemuda Ambarawa dan TKR hingga memicu pertempuran antara pemuda Indonesia dengan pasukan Inggris.
Pada 20 November 1945, pecahlah pertempuran antara pasukan TKR di Ambarawa. Pasukan TKR kala itu berada di bawah pimpinan Mayor Sumarto maju melawan sekutu yang sudah melakukan perlawanan.
Pertempuran pun terus berlangsung hingga mengakibatkan timbulnya korban. Pasalnya, pasukan sekutu sampai melakukan pengeboman di kampung-kampung yang ada di sekitar Ambarawa.
Hingga pada 2 November 1945, diadakan perundingan antara Brigadir Bethell dan Presiden Soekarno. Pertemuan tersebut bertujuan untuk menenangkan situasi yang makin memanas, sekaligus melakukan gencatan senjata.
Sayangnya, sekutu justru memanfaatkan kesepakatan tersebut untuk pergi ke Magelang guna menambah pasukan dan persenjataan di Ambarawa. Persenjataan sekutu yang makin lengkap tentunya membahayakan para pejuang Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tentara Keamanan Rakyat pun segera memanggil bantuan dari Yogyakarta dan kembali melakuakn perlawanan terhadap sekutu pada 21 November 1945.
Sayangnya, pertempuran tersebut membuat Letkol Isdiman gugur pada 26 November 1945 akibat tembakan pesawat tempur. Posisinya sebagai pemimpin Palagan Ambarawa pun kemudian digantikan oleh Kolonel Soedirman.
Selama pertempuran, Kolomen Soedirman menerapkan strategi Gelar Supit Urang, yakni taktik pengepungan hingga musuh terkurung dan akhirnya menyerah. Taktik ini pun berhasil. Hingga akhirnya, setelah melalui pertempuran panjang, sekutu pun menyerah pada 15 Desember 1945.
Kemenangan rakyat Ambarawa dan TKR tersebut menjadi latar belakang peringatan Hari Infanteri. Namun, berdasarkan Keputasan Presiden RI Nomor 163/1999, namanya berganti menjadi Hari Juang Kartika yang diperingati setiap tanggal 15 Desember.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dibangun juga Monumen Palagan Ambarawa yang berlokasi di Ambarawa, Kabupaten Semarang sebagai simbol untuk mengenang peristiwa pertempuran tersebut.
Demikian penjelasan tentang tempat pertempuran Ambarawa dan sejarahnya. Semoga membantu. (Ek)