Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengintip Berbagai Sejarah Sasando yang Beredar di Masyarakat
10 Juli 2023 21:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Pengantar Studi Kebudayaan, sasando adalah alat musik tradisional dari kebudayaan Rote, Nusa Tenggara Timur. Penduduk Rote menyebut alat musik ini Sasandu yang berarti bergetar atau berbunyi.
Lantas, bagaimana sejarah sasando yang beredar di kalangan masyarakat?
Sejarah Sasando yang Beredar di Masyarakat
Berikut ini berbagai sejarah sasando yang beredar di masyarakat:
1. Kisah Pertama
Mulanya, pada tahun 1950-an, terdapat seorang pemuda bernama Sangguna terdampar di perairan Pulau Ndana. Ia kemudian dibawa ke hadapan raja oleh penduduk.
Bakat seni Sangguna cepat diketahui saat ia tinggal di istana hingga sang putri merasa terpesona. Sangguna kemudian diminta untuk membuat alat yang belum pernah ada sebelumnya.
Hingga suatu malam, Sangguna bermimpi sedang memainkan sebuah alat musik yang mempunyai suara serta bentuk yang indah. Dari mimpi itulah Sangguna membuat alat musik yang diberi nama Sanggu.
ADVERTISEMENT
2. Kisah Kedua
Sejarah sasando berikutnya mengatakan bahwa alat musik satu ini ditemukan oleh dua orang penggembala yang bernama Balilang dan Lumbilang. Mereka membawa daun lontar ketika makan rerumputan dengan domba, serta memetik daun lontar demi mendapatkan air di siang hari.
Untuk melipat bagian tengah lembaran kuning muda, mereka harus melepaskan lembaran tersebut. Apabila ingin mengendorkan, mereka akan mengencangkan talinya.
Apabila menarik terlalu keras, nada yang terdengar akan berbeda. Namun, karena sering putus, keduanya mencukil lidi-lidi tersebut. Hingga akhirnya ditemukan bahwa apabila dikaitkan dengan ketat akan menghasilkan nada tinggi, begitu pula sebaliknya.
3. Kisah Ketiga
Sejarah sasando yang ketiga menyebutkan bahwa alat musik tersebut diciptakan oleh dua sahabat, yaitu peminum tuak dan penggembala bernama Balok Ama Sina dan Lunggi.
ADVERTISEMENT
Saat keduanya tengah membuat haik dari daun lontar, terdapat beberapa benang atau fisik di antara jari daun lontar yang mengeluarkan suara ketika dikencangkan.
Dari kejadian tersebut, kedua orang sahabat mulai memetik tulang daun lontar serta menghancurkannya menggunakan tongkat kayu. Tujuannya untuk menciptakan alat musik petik yang dapat meniru suara serta nada gong.
Karena terdengar kurang bagus, keduanya mengganti benda tersebut dengan tongkat bambu, mengupasnya, kemudian menutupinya.
4. Kisah Keempat
Menurut seorang ahli silsilah dan puisi bernama Samuel Ndung, penemu sasando adalah pria bernama Pupuk Soroba. Kejadiannya bermula ketika sang pria melihat laba-laba besar sedang bermain di sarang dan mengeluarkan suara indah.
Berdasarkan pengalaman tersebut, ia ingin menciptakan perangkat yang mampu menghasilkan suara indah. Dari situlah alat musik sasando tercipta.
ADVERTISEMENT
Demikian berbagai sejarah sasando yang beredar di masyarakat.(LAU)