Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mengintip Sejarah Jakarta Fair yang Masih Ada Hingga Kini
14 Juni 2024 23:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah Jakarta Fair ternyata sudah bermula sejak bertahun-tahun yang lalu dan tetap dilaksanakan setiap tahunnya hingga kini.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Petualangan Naif dan Mesin Waktu oleh Franki Indrasmoro, Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta merupakan pameran terbesar di Jakarta setiap tahunnya pada bulan Juni sampai Juli guna memperingati Hari Kota Jakarta.
Acara satu ini sudah dilakukan secara rutin sejak bertahun-tahun yang lalu. Bagaimana sejarahnya?
Sejarah Jakarta Fair
Jakarta Fair menjadi pameran tahunan paling besar di Asia Tenggara. Meskipun bernama “pekan”, namun acara ini berlangsung selama satu bulan penuh.
Jakarta Fair Kemayoran atau dikenal juga sebagai Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2024 dilaksanakan pada 12 Juni sampai 14 Juli di JIEXPO Kemayoran.
Acara yang dilaksanakan rutin setiap tahun ini dicetuskan pertama kali oleh Haji Syamsudin Mangan, yakni Ketua Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Munculnya gagasan tersebut bermula dari keinginan menyatukan tersebarnya pasar malam di berbagai wilayah Jakarta. Selain itu, acara ini juga ingin mewujudkan pameran besar yang menyediakan produk dalam negeri.
Pada 1967, Haji Mangan mengutarakan pada Gubernur DKI Jakarta kala itu, Ali Sadikin, untuk dibuat pameran besar yang berisi produk dalam negeri. Ternyata, usul tersebut mendapat sambutan baik dari Pemprov DKI Jakarta.
Atas usul tersebut, Jakarta Fair digelar satu tahun kemudian pada 1968. Berlokasi di Lapangan Ikada, yang ketika itu dikenal sebagai Kawasan Monumen Nasional, dibuka oleh Presiden Soeharto.
Pembukaan Pekan Raya Jakarta disimbolkan dengan melepas burung merpati. Beberapa lama kemudian, nama Pekan Raya Jakarta mengalami perubahan menjadi Jakarta Fair yang bertujuan supaya lebih dinamis.
ADVERTISEMENT
Setelah satu tahun diselenggarakan, Pekan Raya Jakarta berhasil meraih rekor sebagai pameran paling lama dengan durasi penyelenggaraan selama 71 hari.
Bahkan, presiden Amerika Serikat yang ketika itu menjabat, Richard Nixon, pernah mengunjungi Jakarta Fair pada 1969.
Itu dia sekilas pembahasan mengenai sejarah Jakarta Fair yang bermula sejak bertahun-tahun lamanya dan hingga kini tetap dilaksanakan secara teratur.(LAU)