Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mengintip Sejarah Masjid Cordoba di Spanyol
16 Mei 2024 23:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah Masjid Cordoba telah menorehkan waktu yang lama sehingga menyimpan banyak kisah di baliknya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Jejak-Jejak Islam oleh Ahmad Rofi’ Usmani, Masjid Cordoba merupakan bangunan megah yang terletak di Cordoba, Spanyol.
Pembangunannya dilakukan pada 169 hingga 170 Hijriah atau 784 sampai 785 Masehi atas perintah Abdurrahman al-Dakhil, penguasa Dinasti Umayyah di Andalusia. Lantas, bagaimana sejarah lengkap dari masjid tersebut?
Sejarah Masjid Cordoba di Spanyol
Masjid Cordoba dibangun atas inisiatif Khalifah Abdurrahman I. Mulanya, masjid tersebut terletak di atas tanah dengan luas 5.000 meter persegi dan luas bangunannya 70 meter persegi. Pembangunan tersebut disempurnakan hingga memakan waktu selama dua abad.
Perbaikan Masjid Cordoba dilanjutkan oleh khalifah-khalifah setelah Abdurrahman I. Khalifah Hisyam I yang menjabat sebagai khalifah pada 788 sampai 798 M menyelesaikan pembangunan pada bangunan utama serta menara masjid.
ADVERTISEMENT
Sang pengganti Khalifah Hisyam I, al-Hakam I, memerintahkan pembangunan dua serambi besar pada arah kiblat. Pembangunan tersebut selesai pada 796 M.
Kemudian, adanya penambahan ruangan besar serta tiang bergaya hypostyle sebanyak 200 tiang dilakukan oleh khalifah berikutnya, Abdurrahman II. Arah mihrab yang mulanya menghadap ke selatan juga digeser sedikit ke arah tenggara.
Pada pemerintahan Khalifah Abdullah, arcade dibangun. Arcade tersebut mempunyai atap lengkung dengan fungsi penghubung antara mihrab dan istana.
Ketika Khalifah Abdurrahman III naik takhta, menara yang dibangun Khalifah Hisyam I diganti menggunakan menara baru dengan tinggi 34 meter berbentuk segi empat. Pembangunan itu diawasi oleh al-Muntasir, ahli mosaik asal Konstantinopel.
Penyempurnaan akhir dilakukan oleh Khalifah al Hakam II. Beliau memberi sentuhan monumental dengan mengubah bentuk ruang shalat yang terletak di depan mihrab. Mulanya, ruang tersebut merupakan ruang terbuka biasa yang menjadi satu lajur membujur.
ADVERTISEMENT
Proses pembangunan dan penyempurnaan yang memakan waktu selama dua abad tersebut menjadikan Masjid Cordoba sebagai salah satu masterpiece arsitektur Islam paling besar di daratan Eropa.
Itu dia sekilas pembahasan mengenai sejarah Masjid Cordoba di Spanyol.(LAU)