Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Mengulas Sejarah Peristiwa Rengasdengklok Secara Singkat
16 Agustus 2023 22:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah peristiwa Rengasdengklok terjadi pada 16 Agustus 1945. Kala itu, terjadi penculikan Soekarno-Hatta yang dilakukan oleh golongan muda dan dibawa ke Rengasdengklok.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana sejarah singkat dalam peristiwa Rengasdengklok? Agar semakin paham, simak dalam penjelasan di bawah ini!
Sejarah Peristiwa Rengasdengklok
Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, S.H. dalam buku berjudul Sejarah Hukum Indonesia menjelaska bahwa keputusan menculik kedua tokoh, Soekarno-Hatta, diambil dari rapat yang diselenggarakan oleh para pemuda tanggal 16 Agustus 1945 dini hari.
Rapat itu dihadiri oleh Soekarni, Jusuf Kunto, dr. Mawardi yang berasal dari barisan Pelopor dan Shudanco Singgih dari Daidan PETA Jakarta Syu.
Penculikan ditugaskan kepada Singgih. Dalam menjalankannya, Singgih dibantu Cudanco Latief Hendriningrat dengan menyediakan perlengkapan militer.
Selanjutnya, Soekarno-Hatta dijemput sekelompok pemuda dan dibawa menuju Rengasdengklok sebab kawasan tersebut dianggap lebih aman daripada lokasi lain. Soekarno-Hatta pun berada di Rengasdengklok seharian penuh.
ADVERTISEMENT
Para kelompok pemuda terus mendesak Soekarno -Hatta agar segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia tanpa ada kaitannya dengan Jepang. Para pemuda tidak ingin kemerdekaan Indonesia didapatkan dari Jepang (hadiah dari Jepang).
Soekarno-Hatta yang tidak ada di Jakarta akhirnya diketahui oleh Mr. Achmad Soebardjo. Akhirnya, Achmad Soebardjo mencari informasi keberadaan Soekarno.
Sesudah mendapatkan info keberadaan Soekarno yang diculik kelompok pemuda, Achmad Soebardjo ikut andil dalam menuntaskan masalah yang terjadi.
Kemudian. muncul negosiasi antara kelompok muda dan tua di Jakarta. Akhirnya. tercapailah kesepakatan antara Achmad Soebardjo yang mewakili golongan tua serta Wikana yang mewakili golongan muda.
Kesepakatan tersebut, yakni proklamasi kemerdekaan harus diadakan di Jakarta. Sebagai jaminan dan syaratnya, Achmad Soebardjo meminta golongan muda supaya segera memulangkan Soekarno-Hatta ke Jakarta.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, Achmad Soebardjo menjanjikan kepada golongan muda bahwa proklamasi akan segera dikumandangkan tanpa ada keterlibatan dari Jepang.
Selanjutnya, Jusuf Kunto, Soebardjo, didampingi oleh Sudiro berangkat menuju Rengasdengklok menjemput Soekarno-Hatta untuk dibawa ke Jakarta.
Soekarno-Hatta kemudian segera merumuskan naskah proklamasi saat rombongan tiba di Jakarta sekitar pukul 23.00 WIB. Para pemuda selanjutnya menghubungi perwira Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang bersimpati dengan perjuangan bangsa Indonesia, yakni Laksamana Maeda.
Kemudian, anggota PPKI dan tokoh pemuda datang ke rumah Laksamana Maeda. Soekarno pun menyerahkan konsep naskah proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno kepada Sayuti Melik untuk diketik.
Naskah tersebut hanya ditandatangi oleh Soekarno-Hatta saja. Kemudian, tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, di hadapan massa, Soekarno didampingi Hatta membacakan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur Nomor. 56.
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan tentang sejarah peristiwa Rengasdengklok. Semoga membantu! (Ek)