Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mengulas Sejarah Perjuangan Sultan Baabullah
11 Juni 2023 20:58 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Salah satu kisah yang menarik untuk dibahas adalah mengenai sejarah perjuangan Sultan Baabullah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara, Masa Hindu Budha, dan Masa Islam, Sultan Baabullah merupakan sosok yang sangat terkenal karena berhasil mengusir Portugis dari tanah Maluku.
Untuk dapat mencapai hal tersebut, tentunya bukan sesuatu yang mudah. Dibutuhkan usaha keras yang harus dikerahkan. Lantas, bagaimana sejarah perjuangan Sultan Baabullah?
Sejarah Perjuangan Sultan Baabullah
Sultan Baabullah merupakan sultan ke-7 dan penguasa ke-24 dari Kesultanan Ternate yang terletak di Maluku Utara. Bahkan, ia mendapat julukan sebagai Penguasa 72 pulau.
Sultan Baabullah juga dianggap sebagai sultan paling agung dalam sejarah Ternate dan Maluku. Sebab, ia berhasil mengusir penjajah. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai sejarah perjuangan Sultan Baabullah:
1. Kehidupan Sultan Baabullah
Sultan Baabullah lahir pada tanggal 10 Februari 1528. Ia merupakan putra tertua dari Sultan Khairun Jamil bersama Boki Tanjung.
ADVERTISEMENT
Sang ayah selalu memberi pendidikan mengenai keagamaan kepada Sultan Baabullah sejak usianya masih kecil. Bahkan, Sultan Baabullah kecil sudah diajari cara berdakwah pada masyarakat.
Sultan Baabullah menemani ayahnya kemana-mana. Salah satunya adalah ketika Sultan Khairun diasingkan ke Goa pada tahun 1545 hingga 1546. Ketika memasuki usia dewasa, Sultan Baabullah membantu ayahnya untuk menjalankan pemerintahan kesultanan.
Bahkan, ia turut menandatangani surat perjanjian vasalisasi Ternate pada Portugis pada tahun 1560. Surat tersebut merupakan surat paling tua Indonesia yang menggunakan stempel kesultanan.
2. Perjuangan Sultan Baabullah
Pecahnya konflik antara Ternate dan Portugis terjadi pada tahun 1560-an. Hingga pada 25 Februari 1570, Sultan Khairun memenuhi undangan jamuan Kapten Diogo Lopes de Mesquita di kediaman sang kapten. Namun naas, Sultan Khairun justru dijebak dan dihabisi.
ADVERTISEMENT
Karena dendam atas kematian sang ayah, Sultan Baabullah meminta Lopes dibawa ke hadapannya. Kediaman Lopes yang bernama Sao Joao Baptista pun dikepung oleh pasukan Ternate sehingga benteng tersebut tidak bisa berhubungan dengan dunia luar.
Pada tahun 1571, armada Ternate bersama 6 kora-kora besar dipimpin oleh Kapita Kalasinka menyerbu Ambon. Tentara Portugis yang berada di bawah komando Sancho de Vasconcellos berusaha mempertahankan benteng mereka namun gagal.
Hingga pada tahun 1575, mayoritas tanah Portugis di Maluku sudah berhasil direbut oleh Ternate dan hanya tersisa Sao Joao Baptista yang masih dikepung. Maka dari itu, Portugis menyerah dan segera pergi dari Ternate.
Sultan Baabullah dalam hal tersebut tetap memegang janjinya bahwa tidak ada satu pun dari mereka yang akan dilukai. Bahkan, orang Portugis masih diizinkan berkunjung sebagai pedagang.
ADVERTISEMENT
Itu dia sekilas kisah perjuangan Sultan Baabullah dalam mengusir Portugis dari tanah Ternate.(LAU)