Konten dari Pengguna

Mengulas Sejarah Tahun Baru Masehi Tiap Tanggal 1 Januari

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
29 Desember 2023 23:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi : Sejarah Tahun Baru Masehi. Sumber : Anna Tarazevich/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi : Sejarah Tahun Baru Masehi. Sumber : Anna Tarazevich/Pexels.com
ADVERTISEMENT
Perayaan tahun baru masehi jatuh setiap tanggal 1 Januari. Masyarakat dunia biasanya menyambut perayaan pergantian tahun baru masehi dengan meriah. Lantas bagaimana sejarah tahun baru masehi tersebut?
ADVERTISEMENT
Agar semakin tahu, simak dalam penjelasan berikut !

Sejarah Tahun Baru Masehi

Ilustrasi : Sejarah Tahun Baru Masehi. Sumber : Matej/Pexels.com
Sejak 4.000 tahun lalu atau 2.000 SM perayaan tahun baru Masehi pertama kali tercatat dilakukan oleh Bangsa Babilonia (1696-1654 SM). Perayaan ini bertujuan untuk menghormati kedatangan tahun baru Masehi.
Bangsa Babilonia beranggapan bahwa perayaan tahun baru adalah kemenangan Dewan Langit Marduk melawan Dewi Laut jahat, yakni Tiamat. Kala itu, sebenarnya tahun baru masehi dirayakan pada pertengahan Maret, sebab masa ini adalah masa pergantian musim.
Kemudian, kapan perayaan tahun baru berganti menjadi 1 Januari?
Dr. H. A. Zaki Mubarok dalam buku berjudul Islam Faktual : Ajaran, Pemikiran, Pendidikan, Politik, dan Terorisme menjelaskan bahwa Penanggalan atau Tarikh Masehi merupakan penanggalan yang digunakan secara internasional.
ADVERTISEMENT
Oleh kalangan gereja diberi nama Anno Domini (AD) terhitung sejak kelahiran nabi Isa. as Yesus). Penanggalan Masehi merupakan sebutan penanggalan atau penomoran tahun yang dipakai pada kalender Julian dan Gregorian.
Asal mula penanggalan masehi adalah pada masa kekaisaran Roma yang ditetapkan berdasarkan berdirinya Kota Roma yang dikenal dalam sistem AUC (Ab Unde Condita, sejak berdirinya kota).
Atas perintah dari Kaisar Justiani, ada seorang Rahib Katolik, Dionisius Axoguus pada tahun 527 M mendapatkan tugas sebagai pimpinan Gereja untuk membuat perhitungan tahun menggunakan titik tolak tahun kelahiran Yesus.
Hal inilah, penanggalan masehi menggunakan istilah Masehi (M) dan Sebelum Masehi (SM) yang merujuk pada kelahiran Nabi Isa a.s (Yesus) atau Mesias (Masehi).
Selanjutnya, peringatan tahun baru masehi dilaksanakan pada 1 Januari karena pengembangan penanggalan bangsa Romawi kuno. Pendiri Roma kala itu, yaitu Romulus menetapkan penanggalan Masehi dengan 10 bulan dan 304 hari.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya di abad ke-8 SM, Numa Pompilius akhirnya menambahkan 2 bulan dalam penanggalan Romawi, yakni Januarius dan Februarius.
Julius Caesar juga berkonsultasi dengan ahli matematika dan astronomi untuk menyempurnakan penanggalan Masehi. Kemudian, julius caesar memberikan nama bulan pertama kalender Romawi dengan nama Janus (nama dewa Romawi yang mempunyai 2 muka dan bisa memandang depan dan belakang).
Sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Janus tersebut, akhirnya pada tanggal 1 Januari ditetapkan sebagai hari pertama tahun baru Masehi.
Biasanya bangsa Romawi mengadakan tukar hadiah, mengunjungi pesta,dan mendekorasi rumah ketika perayaan 1 Januari.
Demikian penjelasan tentang sejarah tahun baru Masehi yang perlu diketahui. Semoga membantu! (Ek)