Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Mengulik Asal-Usul Situ Bagendit, Karma Perempuan Kaya yang Pelit
15 Juli 2023 23:38 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Daya tarik danau ada pada lingkungannya yang asri, alami, dengan pemandangan pegunungan memesona. Di sini juga tersedia sepeda air serta kano yang bisa digunakan untuk menjelajah situ.
Di balik keindahannya, Situ Bagendit memiliki kisah yang dipercaya banyak orang hingga kini. Seperti apa kisahnya? Simak ulasan berikut ini.
Mengenal Asal-Usul Situ Bagendit, Salah Satu Danau Cantik di Jawa Barat
Dilansir situs visitgarut.garutkab.go.id, asal usul Situ Bagendit bermula dari nama seorang perempuan bernama Nyai Bagendit. Dari kisah kehidupannya, muncullah legenda Situ Bagendit yang tersebar ke berbagai kalangan hingga kini.
Disebutkan pada zaman dahulu di desa tersebut hidup seorang perempuan paruh baya bernama Nyai Bagendit atau Nyai Endit. Ia hidup sebatang kara karena tidak memiliki anak dan suaminya pun telah meninggal dunia. Kendati demikian, hidup Bagendit tidak susah sebab suaminya meninggalkan harta berlimpah.
ADVERTISEMENT
Nyai Bagendit merupakan orang terkaya di desa, tetapi sangat pelit dan tidak ramah kepada orang lain. Ia selalu merasa khawatir hartanya akan habis dan jatuh miskin jika membantu orang-orang atau tetangganya. Oleh sebab itu, ia terus menyimpan hartanya dan enggan berbagi pada mereka yang membutuhkan.
Wanita kikir tersebut membantu orang-orang yang kesulitan ekonomi dengan meminjamkan uang, tetapi berbunga tinggi. Penduduk yang terlambat membayar utang kerap mendapatkan perlakuan kasar.
Nyai Bagendit pun tak segan menyuruh orang-orangnya menyita rumah mereka. Tak hanya itu Nyai Bagendit juga sering pamer harta kepada penduduk tanpa belas kasihan sehingga membuat banyak orang kesal bahkan membencinya.
Suatu hari, ketika Nyai Bagendit sedang menghitung emas dan uangnya di halaman rumah, datang seorang kakek menggunakan tongkat untuk meminta minum. Ia kehausan karena menempuh perjalanan jauh. Namun bukannya diberi minum, sang kakek malah dimarahi dan diusir dari rumah Bagendit dengan kasar.
ADVERTISEMENT
Kakek yang sedih serta kecewa lalu menancapkan tongkatnya di depan rumah Nyai Bagendit sambil berkata bahwa ia akan mendapatkan pelajaran akibat perilaku pelit dan sikap buruknya. Lalu, saat tongkat tersebut dicabut air pun menyembur.
Lama-lama air menjadi besar dan mengakibatkan banjir. Nyai Bagendit yang menyadari datangnya bencana malah berusaha menyelamatkan hartanya. Sambil membawa uang dan emas, ia meminta pertolongan.
Akan tetapi, tidak ada seorang pun yang menolongnya karena penduduk desa telah pergi dan suasana sudah sepi. Nyai Bagendit akhirnya tenggelam bersama kekayaannya. Air semakin meluap hingga membentuk sebuah danau yang saat ini dikenal sebagai Situ Bagendit.
Demikian kisah asal-usul Situ Bagendit yang selalu dikaitkan dengan cerita Legenda. Hingga kini Situ Bagendit masih bisa dikunjungi dan menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Garut . (DN)
ADVERTISEMENT