Konten dari Pengguna

Mengulik Kronologi Sejarah Bandung Lautan Api

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
3 April 2023 21:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah bandung lautan api. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah bandung lautan api. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sejarah bandung lautan api terjadi setelah kemerdekaan Indonesia, yaitu pada 23 Maret 1946. Saat itu, keadaan keamanan serta pertahanan Indonesia belum kembali stabil.
ADVERTISEMENT
Para warga yang tinggal di Bandung memutuskan mengungsi setelah membakar rumah serta harta benda mereka supaya pihak sekutu juga tentara Belanda NICA (Netherlands Indies Civil Administration) tidak menggunakan kota mereka sebagai markas militer.
Jika kamu penasaran, simak artikel ini untuk mengetahui kronologi terjadinya sejarah bandung lautan api lebih lengkapnya.

Kronologi Terjadinya Sejarah Bandung Lautan Api

Ilustrasi sejarah bandung lautan api. Foto: Pixabay
Diulas website resmi Kota Bandung, bandung.go.id, sejarah bandung lautan api sangat membekas bagi masyarakat.
Penyebab peristiwa ini dimulai sejak kedatangan tentara sekutu pada Oktober 1945. Mereka yang sudah diboncengi oleh NICA kemudian mengeluarkan ultimatum agar Bandung dikosongkan.
Dengan kata lain, tentara sekutu meminta kota Bandung diserahkan kepada mereka sekaligus dengan senjata rampasan yang didapatkan dari pihak Jepang.
ADVERTISEMENT
Namun, para warga dan pasukan bersenjata tidak memedulikan ultimatum tersebut dan malah membakar rumah serta harta benda secara bersama-sama.
Sekitar 200.000 warga Bandung melakukannya dan hanya dalam waktu tujuh jam semua sudah terbakar. Selanjutnya, mereka mengungi ke dataran tinggi di selatan.
Disebutkan dalam buku Saya Pilih Mengungsi karya Ratnayu Sitaresmi dan dan Soewarno Darsoprayitno, kronologi peristiwa bandung lautan api adalah sebagai berikut.

1. Adanya Ultimatum Pertama

Ultimatum pertama berisi perintah agar warga Bandung Utara pindah ke Bandung Selatan dan batasnya adalah rel kereta api.
Waktu yang diberikan untuk melakukan mobilisasi, yaitu sampai tanggal 29 November 1945. Jika sampai batas waktunya para warga belum melakukan pergerakan atau pindah, maka mereka akan ditangkap dan dibunuh.
Brigjen MacDonald juga berpesan agar markas RAPWI (Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees) tidak didekati pada radius 200 meter atau ancaman tembak mati bagi siapapun yang melanggar.
ADVERTISEMENT

2. Adanya Ultimatum Kedua

Tanggal 17 Maret 1946, panglima tertinggi AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) atau pasukan sekutu, yang bernama Letnan Jenderal Montagu, memberikan ultimatum kepada Sutan Sjahrir selaku perdana menteri untuk memindahkan pasukan bersenjata RI dari kota Bandung hingga radius 11 km dari pusat kotanya.
Pasukan juga dilarang melakukan perusakan. Jika ultimatum kedua ini tidak dilakukan, maka wilayah Bandung Selatan bakal dibombardir Inggris. Batas waktu ultimatum kedua adalah 24 Maret 1946 pukul 24.00.

3. Evakuasi Warga

Pada 24 Maret 1946, warga Bandung telah mulai mengungsi dari siang. Penduduk mengungsi ke berbagai arah, yakni selatan, utara, barat, dan timur.
Gelombang pengungsian makin membesar setelah matahari tenggelam dan kebanyakan bergerak dari wilayah selatan rel kereta api ke bagian selatan sejauh 11 km.
ADVERTISEMENT

4. Pembakaran Kota Bandung

Peledakan untuk membumihanguskan Bandung direncanakan pukul 24.00, tetapi meleset. Ledakan dinamit pertama terjadi pukul 20.00 di Gedung Indische Restaurant. Insiden ini diikuti pula dengan pembakaran rumah penduduk, gedung, dan harta benda lainnya.
Sejarah bandung lautan api pasca kemerdekaan Indonesia merupakan momentum yang sangat membekas bagi warga Bandung.
Menyaksikan sendiri rumah dan harta benda hangus terbakar menjadi pilihan yang terbaik kala itu dari pada harus menyaksikan kota dimanfaatkan pihak sekutu dan NICA. (DN)