Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengulik Sejarah Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Hindu Tertua di Jawa
4 April 2023 15:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah Kerajaan Tarumanegara selalu menarik untuk diulik. Pasalnya, kerajaan yang terletak di tepi Sungai Citarum dan merupakan kerajaan hindu yang berdiri pada abad ke-4 atau 5 M.
ADVERTISEMENT
Pendiri Kerajaan Tarumanegara adalah Maharesi Jayasingawarman, seorang pendeta dari India atau tepatnya wilayah Salankayana. Ia datang ke Indonesia sebab adanya penjajahan yang dilakukan Maharaja Samudragupta dari Kerajaan Magada.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah pembahasan tentang sejarah Kerajaan Tarumanegara. Termasuk keruntuhan dan pninggalannya.
Tentang Sejarah Kerajaan Tarumanegara, Keruntuhan, dan Peninggalannya
Kemudian ia pun membuka suatu kawasan yang saat ini diperkirakan ada di sekitaran Bekasi lantas mendirikan sebuah kerajaan yang diberi nama Tarumanegara pada 358 M. Raja Jayasingawarman berkuasa selama 24 tahun sebelum akhirnya meninggal dan pemerintahannya diteruskan oleh Raja Purnawarman.
ADVERTISEMENT
Di tangan raja ketiga yaitu Purnawarman, Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaannya. Sepanjang masa pemerintahan Raja Purnawarman ada banyak hal yang dilakukan.
Pembangunan ibukota bernama Sundapura pada 397 M di dekat pantai hingga pembangunan Sungai Gomati yang panjangnya mencapai 12 km guna menghindari banjir atau kekeringan. Sundapura sendiri disebut sebagai cikal bakal nama Sunda saat ini.
Maharaja Purnawarman yang merupakan penganut agama Hindu beraliran Vaisnawa terkenal sebagai raja yang bijaksana dan amat memperhatikan rakyatnya.
Perekonomian Tarumanegara sangat maju. Ini terbukti dari sang raja yang mampu menyedekahkan 1000 sapi untuk brahmana. Kerajaan Tarumanegara pun berhasil menguasai 48 kerajaan daerah. Mata pencaharian penduduk Tarumanegara kebanyakan adalah petani.
Keruntuhan Kerajaan Tarumanegara terjadi pada abad ke-7 pada masa pemerintahan Raja Linggawarman. Usai berkuasa selama tiga tahun Raja Linggawarman akhirnya wafat dan tahtanya jatuh pada menantunya, Tarusbawa.
ADVERTISEMENT
Namun, Tarusbawa lebih memilih kembali ke kerajaannya sendiri yaitu Sunda yang sebelumnya ada di bawah kekuasaan Tarumanegara.
Sejarah singkat menyebutkan bahwa akhirnya bekas dari Kerjaan Tarumanegara terbagi menjadi dua yaitu Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda dibatasi oleh Sungai Citarum. Penyebab lain runtuhnya kerajaan ini adalah akibat serangan Kerajaan Sriwijaya.
Sementara itu, peninggalan Kerajaan Tarumanegara terdiri atas tujuh prasasti yaitu prasasti tugu, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu atau Koleangkak, Prasasti Ciaruteun atau Ciampea, Prasasti Lebak atau Cidanghiang, Prasasti Pasir Awi, dan Prasasti Muara Cianten. Ada pula arca yaitu Arca Rajarsi, Wisnu Cibuaya I, Wisnu Cibuaya II, hingga naskah Wangsakerta.
Sejarah Kerajaan Tarumanegara dapat diketahui dari berbagai peninggalannya. Ini menjadi salah satu bukti yang berharga. Hingga kini prasasti, arca, dan naskah peninggalan Kerajaan Tarumanegara masih terjaga dengan baik. (DN)
ADVERTISEMENT