Mengulik Sejarah Ondel-Ondel yang Dulu Dipakai untuk Menolak Bala

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
8 Juli 2023 23:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah ondel-ondel. Foto: dinaskebudayaan.jakarta.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah ondel-ondel. Foto: dinaskebudayaan.jakarta.go.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejarah ondel-ondel yang saat ini dikenal sebagai ikon kebudayaan Betawi sangatlah panjang. Boneka menyerupai manusia tersebut diperkirakan sudah ada sejak 1600 masehi. Selain sebagai penolak bala, ondel-ondel di masa lalu kerap dipakai dalam acara iring-iringan kerajaan.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, ondel-ondel pun digunakan sebagai media untuk merayakan datangnya musim panen oleh para petani Betawi, dimainkan dalam acara pernikahan, acara adat, sampai beragam festival budaya Jakarta.
Adanya ondel-ondel tak hanya membuat suasana kian semarak, tetapi juga membangkitkan semangat serta kebersamaan di antara warga Betawi. Untuk mengetahui sejarah ondel-ondel selengkapnya, simak ulasan berikut ini.

Sejarah Ondel-Ondel, Boneka Raksasa yang Menjadi Ikon Kebudayaan Betawi

Ilustrasi sejarah ondel-ondel. Foto: Pixabay
Sejarah ondel-ondel telah dimulai sejak Jakarta masih menyandang nama Sunda Kelapa.
Dikutip dari situs dinaskebudayaan.jakarta.go.id, boneka ini banyak dijumpai sebagai dekorasi di perkantoran, gendung, hotel, sampai pusat perbelanjaan ketika peringatan hari-hari besar.
Selain simbol ucapan syukur pada Yang Maha Kuasa atas kesejahteraan serta panen melimpah, ondel-ondel pun umum dipakai saat iring-iringan sunatan maupun pengantin.
ADVERTISEMENT
Ondel-ondel sudah ada sejak dulu atau ketika Jakarta masih menjadi pusat perdagangan di Jawa dengan nama Sunda Kelapa. Kala itu orang-orang dari berbagai wilayah nusantara datang berbondong-bondong ke Jakarta untuk berdagang.
Lambat laun kerinduan pada kampung halaman muncul. Lalu mereka pun berinisiatif membuat boneka dengan sarung serta rambut jagung sebagai simbol kampung halaman sekaligus pengobat rasa rindu dan sepi. Boneka tersebut kemudian dikenal sebagai ondel-ondel.
Ondel-ondel selalu tampil berpasangan. Boneka laki-laki ditandai dengan warna wajahnya yang merah lengkap dengan alis tebal, mata besar, kumis, serta senyum ramah. Ondel-ondel laki-laki melambangkan keberanian dan semangat.
Sementara untuk ondel-ondel perempuan mempunyai wajah putih, mata besar, alis tebal, bulu mata lentik, bibir merah bergincu dan tersenyum, telinga beranting, tak lupa mahkota di dahinya. Ondel-ondel perempuan menjadi simbol kesucian serta kekuatan baik.
ADVERTISEMENT

Fungsi Ondel-Ondel

Di masa lalu ondel-ondel berfungsi sebagai pengusir roh jahat atau penolak bala.
Saat ini, kegunaan boneka raksasa tersebut telah bergeser. Bukan sebatas menjadi elemen dekorasi, hiasan, atau iring-iringan pengantin, tetapi juga sebagai mata pencaharian bagi warga Betawi.
Demikian penjelasan tentang sejarah ondel-ondel yang perlu diketahui. Boneka ini terus mengalami perkembangan seiring zaman.
Kini, pembuatan ondel-ondel lebih sering menggunakan bahan lebih modern seperti kain polyester serta plastik.
Ondel-ondel juga biasanya tampil dengan hiasan bunga kelapa di kepala lengkap dengan baju adat, sarung, dan mahkota. (DN)