Konten dari Pengguna

Mengulik Sejarah PPKI, Tujuan, beserta Tugasnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
20 Januari 2024 19:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah PPKI. Foto: Fahmi Anwar/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah PPKI. Foto: Fahmi Anwar/Unsplash
ADVERTISEMENT
Sejarah PPKI dimulai setelah pembubaran BPUPKI tanggal 7 Agustus 1945. PPKI merupakan suatu badan bentukan Jepang guna mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pelajari lebih jauh tentang sejarah PPKI, tujuan, dan tugasnya lewat ulasan ini.

Sejarah PPKI, Tujuan, dan Tugasnya

Ilustrasi sejarah PPKI. Foto: Leonardus Bima S. Laiyanan/Unsplash
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dikenal pula dengan nama Dokuritsu Junbi Inkai, dibentuk oleh Jepang pada 7 Agustus 1945. Pembentukan organisasi ini dilakukan seteleh BPUPKI dibubarkan dengan tujuan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
BPUPKI sendiri dibubarkan akibat dianggap terlampau cepat menyatakan Kemerdekaan Republik Indonesia. Oleh sebab itu, PPKI akhirnya dibentuk guna melanjutkan rencana persiapan kemerdekaan yang lebih matang.
Dilansir dari fkip.umsu.ac.id, pada 8 Agustus 1945, pemerintah Jepang memanggil tiga tokoh penting Indonesia yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat ke Dalat, Vietnam, guna membicarakan rencana kemerdekaan lebih lanjut. Dalam pertemuan itu, Ir. Soekarno diangkat menjadi ketua PPKI dan Mohammad Hatta sebagai wakil ketua.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada 12 Agustus 1945, Jenderal Terauchi menyatakan kemerdekaan Indonesia dapat dilakukan pada 24 Agustus 1945. Akan tetapi, pada 15 Agustus 1945, tentara sekutu Jepang menyerah. Hal ini membuat pemerintah Jepang memberi perintah agar Indonesia mempertahankan status quo.
Awalnya anggota PPKI berjumlah 21 orang, termasuk ketua dan wakilnya. Namun, tanpa sepengetahuan Jepang, anggota bertambah enam orang sehingga jumlah total adalah 27 orang.
Mereka adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Prof. Mr. Dr. Soepomo, KRT Radjiman Wedyodiningrat, R. P. Soeroso, Soetardjo Kartohadikoesoemo, Abdoel Wachid Hasjim, Ki Bagus Hadikusumo, Otto Iskandardinata, Abdoel Kadir, Pangeran Soerjohamidjojo, Pangeran Poeroebojo, Dr. Mohammad Amir, Mr. Abdul Abbas, Teuku Mohammad Hasan, GSSJ Ratulangi, Andi Pangerang, A.A. Hamidhan, I Goesti Ketoet Poedja, Mr. Johannes Latuharhary, dan Yap Tjwan Bing.
ADVERTISEMENT
Tambahan enam anggota PPKI antara lain Achmad Soebardjo, Sajoeti Melik, Ki Hadjar Dewantara, R.A.A. Wiranatakoesoema, Kasman Singodimedjo, serta Iwa Koesoemasoemantri.

Tujuan PPKI

Tujuan pembentukan PPKI adalah untuk meresmikan bagian pembukaan serta batang tubuh UUD 1945, mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan ketatanegaraan Indonesia, hingga melanjutkan hasil kerja BPUPKI. Caranya yaitu melakukan persiapan pemindahan kekuasaan dari pemerintah Jepang kepada pemerintah Indonesia.
Dalam proses mencapai tujuan, terdapat perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua. Mereka yang termasuk kelompok muda menginginkan kemerdekaan dipercepat tanpa harus menunggu persetujuan militer Jepang, tetapi golongan tua justru menginginkan proklamasi dilakukan secara terstruktur dan memperoleh pengakuan negara-negara lainnya.

Tugas PPKI

Usai melalui perdebatan antara golongan tua dan muda, akhirnya Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta sepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Setelah proklamasi kemerdekaan, PPKI melanjutkan tugas mempersiapkan negara Indonesia yang merdeka.
ADVERTISEMENT
Beberapa tugas PPKI antara lain menetapkan UUD 1945, membentuk KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) untuk membantu tugas presiden, memilih presiden serta wakil presiden yaitu Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta, hingga menyusun serta mengesahkan dasar negara Pancasila.
Demikian sekilas sejarah PPKI, tujuan, dan tugasnya. Selama menjalankan tugas, PPKI menggelar sidang sebanyak tiga kali yang hasilnya berhubungan dengan persiapan negara Indonesia yang merdeka. (DN)