Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Mengungkap Latar Belakang Pemberontakan PKI Madiun
15 Juli 2023 15:57 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bagaimana latar belakang pemberontakan PKI Madiun? Pada 18 September 1948, terjadi pemberontakan PKI di Madiun yang mengakibatkan pertumpahan darah dan berbagai konsekuensi yang berkepanjangan bagi negara.
ADVERTISEMENT
Untuk memahami latar belakang pemberontakan PKI Madiun ini, penting untuk melihat profil PKI serta faktor-faktor yang memicu pemberontakan tersebut. Simak uraian di bawah ini.
Latar Belakang Pemberontakan PKI Madiun Tahun 1948
Mengutip situs sumbarprov.go.id, Partai Komunis Indonesia (PKI ) didirikan tahun 1920 dengan dukungan ISDV, yaitu organisasi sosialis Hindia Belanda yang diprakarsai oleh tokoh sosialis Belanda, Henk Sneevliet, pada 1914.
Keanggotaan awal ISDV terdiri dari 85 anggota yang berasal dari dua partai sosialis Belanda, yaitu SDAP atau Partai Buruh Sosial Demokratis dan SDP atau Partai Sosial Demokratis, yang aktif di Hindia Belanda.
Berikut adalah beberapa poin penting yang melatarbelakangi pemberontakan PKI di Madiun:
1. Kejatuhan Kabinet Amir Syarifudin
Pada masa itu, Indonesia tengah berada dalam kondisi politik yang tidak stabil. Salah satu penyebabnya adalah jatuhnya Kabinet Amir Syarifudin.
ADVERTISEMENT
Kejatuhan Kabinet Amir Syarifudin pasca Perjanjian Renville tersebut menimbulkan ketidakpuasan di kalangan anggota PKI. Mereka melihat keputusan perjanjian tersebut sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan nasional.
2. Kedekatan Amir Syarifudin dengan PKI
Selain itu, Amir Syarifudin yang merupakan tokoh terkemuka dalam PKI memiliki kedekatan dengan para pemimpin PKI. Ia dianggap sebagai simbol perjuangan anti-imperialisme dan keadilan sosial.
Kedekatannya dengan PKI membuat partai ini melihat kesempatan untuk memperoleh posisi politik yang lebih kuat melalui dukungan Amir Syarifudin.
3. Ketidaksukaan PKI dengan Kabinet M. Hatta
PKI tidak menyukai penunjukan Mohammad Hatta sebagai perdana menteri baru. Mereka menganggapnya sebagai pemimpin yang tidak sepenuhnya mendukung perjuangan kaum buruh dan petani serta cenderung bersikap moderat.
Ketidaksukaan PKI terhadap M. Hatta pun akhirnya mendorong mereka untuk memperjuangkan posisi politik yang lebih kuat dalam pemerintahan.
ADVERTISEMENT
4. Menjadikan Muso Sebagai Presiden
PKI ingin memanfaatkan pemberontakan ini sebagai langkah menuju perubahan sistem politik yang lebih radikal. Pasalnya, PKI memiliki tujuan jangka panjang yang mencakup ambisi untuk menjadikan Muso, tokoh PKI yang berpengaruh, sebagai presiden Indonesia.
Selain itu, PKI juga menginginkan Amir Syarifudin sebagai perdana menteri untuk mengamankan kepentingan mereka di pemerintahan.
5. Menjadikan PKI Sebagai Partai Penguasa
Pemberontakan di Madiun juga menjadi sarana bagi PKI untuk mengambil alih kendali politik di Indonesia. Untuk menggalang kekuasaan, PKI berusaha untuk menjadikan dirinya sebagai partai penguasa.
Di samping itu, mereka juga ingin menguasai aparatus negara dan memengaruhi kebijakan nasional sesuai dengan agenda komunis mereka.
Latar belakang pemberontakan PKI di Madiun pada 18 September 1948 adalah hal yang kompleks. Pemberontakan tersebut menjadi salah satu babak kelam dalam sejarah Indonesia yang menunjukkan kompleksitas dan ketegangan dalam dinamika politik pada masa itu.
ADVERTISEMENT