Konten dari Pengguna

Mengungkap Teori Awan Debu sebagai Asal-usul Tata Surya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
14 September 2023 20:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Teori Awan Debu. Sumber: Pexels.com/Jeremy Müller
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teori Awan Debu. Sumber: Pexels.com/Jeremy Müller
ADVERTISEMENT
Teori Awan Debu merupakan salah satu teori yang menjelaskan tentang asal-usul terbentuknya tata surya. Sosok yang mengemukakan teori tersebut adalah Von Weizsaecker dan G.P. Kuiper.
ADVERTISEMENT
Von Weizsaecker itu sendiri merupakan seorang ahli astronomi Jerman dan G.P. Kuiper merupakan seorang astronom kelahiran Belanda. Keduanya mengemukakan bahwa tata surya berasal dari awan yang luas yang tersusun oleh debu dan gas.

Asal-usul Tata Surya menurut Teori Awan Debu

Ilustrasi Teori Awan Debu. Sumber: Pexels.com/ZCH
Mengutip dari buku berjudul Buku Pintar Fisika SMP untuk Kelas 1, 2, & 3 karya Untoro (2007: 29), tata surya adalah susunan dari matahari, planet, asteroid, komet, satelit, meteor, dan debu ruang angkasa dengan matahari sebagai pusat peredarannya.
Manusia sebagai makhluk hidup yang memiliki akal serta pikiran tentu mempunyai rasa penasaran terhadap asal-usul dari tata surya. Oleh karena itu, teori-teori tentang asal-usul tata surya pun bermunculan.
Salah satu contoh teori tentang asal-usul tata surya adalah Teori Awan Debu. Teori tersebut merupakan teori asal-usul tata surya yang dikemukakan oleh Von Weizsaecker dan G.P. Kuiper.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas X SMA/MA karya Hartono (2007: 32), Von Weizsaecker dan G.P. Kuiper mengemukakan bahwa tata surya berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri dari debu dan gas (hidrogen dan helium).
Teori tersebut menerangkan bahwa ketidakteraturan dalam awan menyebabkan terjadinya penyusutan karena gaya tarik menarik dan gerakan perputaran yang sangat cepat dan teratur. Hal itu kemudian membentuk piringan hitam seperti cakram.
Inti cakram yang menggelembung itu kemudian menjadi matahari, sedangkan bagian pinggirnya berubah bentuk menjadi planet-planet. Selain Awan Debu dari Von Weizsaecker dan G.P. Kuiper, masih ada sejumlah teori yang menerangkan asal-usul tata surya.

Macam-Macam Teori tentang Asal-usul Tata Surya

Teori awan debu ZCH
Manusia merupakan makhluk hidup yang selalu penasaran terhadap hal-hal di sekitarnya, termasuk asal-usul tata surya. Satu teori saja belum cukup menjawab rasa penasaran dari manusia sehingga wajar bila ada sejumlah teori tentang tata surya.
ADVERTISEMENT
Masih mengutip dari buku yang sama, Hartono (2007: 32), berikut adalah tiga teori tentang asal-usul tata surya selain Teori Awan Debu.

1. Teori Bintang Kembar

Teori Bintang Kembar dikemukakan oleh Lyttleton. Teori ini mengemukakan bahwa awalnya matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan lainnya saling mengelilingi.

2. Teori Pasang Surut

Teori Pasang Surut dikemukakan oleh Jeans dan Jeffreys. Teori ini mengemukakan bahwa semula tata surya hanya terdiri dari matahari tanpa memiliki anggota.
Planet-planet dan anggota lainnya terbentuk karena adanya bagian dari matahari yang tertarik dan terlepas oleh pengaruh gravitasi bintang yang melintas ke dekat matahari.

3. Teori Planetesimal

Teori Planetesimal dikemukakan oleh Moulton dan Chamberlain. Teori ini mengemukakan bahwa tata surya berasal dari adanya bahan-bahan padat kecil (planetesimal) yang mengelilingi inti berwujud gas dan bersuhu tinggi.
ADVERTISEMENT
Jadi, dapat dipahami bahwa Teori Awan Debu merupakan salah satu teori yang menjelaskan rasa penasaran manusia terhadap asal-usul tata surya. Selain teori dari Von Weizsaecker dan G.P. Kuiper, ada juga teori tata surya yang lain. (AA)