Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Menilik Filosofi Hitam Putih sebagai Perwujudan Kebaikan dan Kejahatan
11 April 2023 22:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pelajari Filosofi Hitam Putih, Simbol Kejahatan serta Kebaikan
Hitam dan putih termasuk dalam warna dasar yang dapat menciptakan warna lainnya. Disebutkan dalam kemenag.go.id, warna hitam terkesan penantang, liar, jahat, serta penuh misteri. Sementara putih memberi kesan suci, polos, dan agung. Filosofi hitam putih juga sangat menarik untuk diulik. Sebenarnya apa pelajaran yang bisa kita petik dari dua warna dasar ini?
1. Baik dan Buruk
Manusia memiliki tarikan negatif dan positif dalam dirinya. Jadi, ketika kita mendapati seseorang berbuat kejahatan bukan berarti semua tentangnya itu buruk, ya. Pasti ada sisi baik yang mungkin tidak ditampilkan.
Sebaliknya, tatkala bertemu orang-orang baik dan berbudi. Jangan lantas menganggap mereka suci atau terbebas dari dosa. Karena tetap akan ada sisi negatif yang mungkin tidak kita sangka-sangka sewaktu melihatnya. Menerima segala kekurangan serta kelebihan diri adalah hal yang harus kamu lakukan.
ADVERTISEMENT
2. Perbedaan
Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti mendapati adanya perbedaan. Sebagai contoh, perbedaan pendapat, sudut pandang, tujuan, hingga prinsip. Kendati apa yang kamu yakini berbeda dengan orang lain, jangan jadikan hal tersebut pemicu ketegangan.
Seperti warna hitam dan putih yang saling bertolak belakang, tetapi dapat berdampingan. Penting bagimu menghargai perbedaan demi tercapainya kedamaian meski berada di tengah-tengah perbedaan.
3. Saling Melengkapi
Kamu tentu pernah melihat dua sahabat dengan kepribadian yang berbeda. Satunya feminin dan lainnya tomboy. Bisa juga sepasang kekasih dengan sifat yang sangat kontras misalnya, yang satu cerewet sementara lainnya pendiam. Meski berbeda keduanya tetap bisa berjalan beriringan atau mampu saling melengkapi satu sama lain. Karena sejatinya tiap manusia mempunyai kekurangan yang butuh dilengkapi oleh orang lain.
ADVERTISEMENT
Filosofi hitam putih yang termasuk warna dasar bisa kita jadikan sebagai pedoman hidup. Sebagai manusia memang sudah sepatutnya menghargai perbedaan, saling melengkapi, dan memahami adanya sisi baik dan buruk dalam diri masing-masing. (DN)