Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Menilik Penyebab Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan
19 September 2023 22:10 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 11 Oktober 2023 19:33 WIB
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pemberontakan DI/TII Sulawesi Selatan merupakan salah satu peristiwa yang pernah terjadi di Indonesia. Penyebab Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan adalah ketidakpuasan di kalangan mantan pejuang gerilya kemerdekaan dalam KGSS.
ADVERTISEMENT
KGSS itu sendiri adalah akronim dari Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan. Mantan pejuang gerilya kemerdekaan dalam KGSS merasa tidak puas terhadap kebijakan pemerintah pusat terkait pembentukan TNI/APRIS.
Selintas tentang DI/TII
Sebelum masuk ke pembahasan seputar penyebab terjadinya pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan, seseorang dapat mencari tahu tentang DI/TII. Pasalnya, pengetahuan tersebut dapat membantu pemahaman dengan lebih terstruktur.
DI/TII itu sendiri merupakan akronim dari dua kelompok. DI adalah akronim dari Darul Islam dan TII adalah akronim dari Tentara Islam Indonesia.
Keberadaan dua kelompok tersebut bermula dari munculnya gerakan Darul Islam (DI) di Indonesia pada tahun 1948. Gerakan tersebut mempunyai tujuan untuk mendirikan Negara Islam Indonesia (NII).
Gerakan DI memiliki Tentara Islam Indonesia (TII) sebagai pasukannya. Oleh karena itu, pemberontakan yang terjadi dikenal sebagai pemberontakan DI/TII.
ADVERTISEMENT
Penyebab Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan
Pemberontakan DI/TII terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia yang salah satu nama wilayahnya adalah Sulawesi Selatan. Pemberontakan di setiap wilayah mempunyai latar belakang atau penyebab yang berbeda-beda.
Mengutip dari buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Kelas IX karya Tim Ganesha Operation (2020: 110), penyebab Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan adalah adanya ketidakpuasan di kalangan bekas pejuang gerilya kemerdekaan dalam Komando Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS).
Ketidakpuasan tersebut terkait kebijakan pemerintah puas dalam pembentukan Tentara Nasional Indonesia/Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (TNI/APRIS). Ketidakpuasan tersebut kemudian menimbulkan polemik.
Masih mengutip dari buku yang sama, Tim Ganesha Operation (2020: 110), pada 7 Agustus 1953, Kahar Muzakkar menyatakan diri sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia pimpinan Kartosoewirjo. Wujud upaya mengatasi Pemberontakan DI/TII pemerintah melancarkan operasi militer.
ADVERTISEMENT
Operasi militer tersebut adalah Operasi Merdeka, Operasi Halilintar, Operasi Wirabuana, dan Operasi Musafir. Operasi militer terhadap Pemberontakan DI/TII pun berakhir pada bulan Februari 1975, yakni setelah Kahar Muzakkar meninggal dunia.
Demikian dapat dipahami bahwa penyebab Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan adalah adanya ketidakpuasan di kalangan mantan pejuang gerilya kemerdekaan. Sekian pembahasan kali ini, semoga dapat menambah wawasan seputar pengetahuan sosial. (AA)