Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Menilik Sejarah Lahirnya Gerakan Reformasi pada 1998
28 September 2023 22:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui penjelasan lengkapnya, simak uraian di bawah ini.
Pengertian Gerakan Reformasi
Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian reformasi adalah perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama) dalam suatu masyarakat atau negara.
Dalam konteks Indonesia, gerakan reformasi merujuk pada serangkaian protes dan aksi massa yang terjadi di Indonesia tahun 1998.
Gerakan ini bertujuan untuk menggulingkan rezim Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto yang telah berkuasa selama hampir tiga dekade.
Gerakan reformasi mengadvokasi tuntutan, seperti demokrasi, transparansi, kebebasan berbicara, dan penindakan terhadap korupsi yang merajalela.
Latar Belakang dari Sejarah Lahirnya Gerakan Reformasi
Gerakan reformasi tidak terlepas dari sejumlah faktor latar belakang yang memperburuk kondisi politik dan ekonomi di Indonesia pada saat itu.
ADVERTISEMENT
Berikut ini adalah berbagai hal yang melatarbelakangi dari gerakan reformasi:
1. Krisis Ekonomi 1997
Krisis ekonomi Asia tahun 1997 memukul Indonesia sangat keras. Depresiasi mata uang, inflasi tinggi, dan ketidakstabilan ekonomi menjadi pemicu ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan Soeharto.
2. Angka Korupsi yang Tinggi
Korupsi yang merajalela di berbagai lapisan pemerintahan dan bisnis menjadi persoalan serius. Rakyat semakin geram karena ketidakadilan dalam penegakan hukum terhadap pejabat yang terlibat dalam korupsi.
3. Hutang Luar Negeri yang Membengkak
Hutang luar negeri Indonesia yang semakin membengkak menjadi beban ekonomi yang berat, dan ini membuat masyarakat semakin tercekik oleh bea cukai yang dinaikkan dan pemotongan subsidi.
4. Sistem Pemerintahan yang Otoriter
Pemerintahan Soeharto dikenal sebagai rezim otoriter yang membatasi kebebasan berbicara dan menyensor media. Ini menciptakan ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah yang otoriter.
5. Minimnya Kebebasan Pers
Kebebasan pers di Indonesia sangat dibatasi dengan banyak wartawan yang harus menjalani sensor dan pembatasan dalam melaporkan berita.
ADVERTISEMENT
Hal ini memicu kemarahan rakyat yang ingin melihat transparansi dan kebebasan berbicara.
Sejarah gerakan reformasi yang dimulai dengan demonstrasi mahasiswa pada Mei 1998 dan mencapai puncaknya dengan pengunduran diri Soeharto pada 21 Mei 1998 merupakan peristiwa yang penting dalam perjalanan Indonesia menuju demokrasi.
Meskipun perjuangan belum berakhir, gerakan reformasi tetap menjadi salah satu momen terpenting dalam sejarah modern Indonesia.