Konten dari Pengguna

Menyimak Tujuan Jong Sumatranen Bond beserta Tokoh di Dalamnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
18 November 2023 23:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tujuan Jong Sumatranen Bond. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tujuan Jong Sumatranen Bond. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tujuan Jong Sumatranen Bond menjadi salah satu pengetahuan yang menarik untuk diketahui.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial oleh Nana Supriatna, dkk., Jong Sumatranen Bond didirikan pada 9 Desember 1917 oleh para pelajar dari Sumatra yang menuntut ilmu di Jakarta. Organisasi satu ini ingin mempererat tali persaudaraan antara para pelajar Sumatra di jakarta.
Lantas, apa tujuan Jong Sumatranen Bond dan tokoh yang berperan di dalamnya?

Tujuan Jong Sumatranen Bond

Ilustrasi Tujuan Jong Sumatranen Bond. Sumber: Unsplash
Jong Sumatranen Bond merupakan organisasi yang didirikan dengan tujuan mempererat hubungan antara para murid yang berasal dari Sumatera. Terdapat keyakinan yang mereka anut bahwa kelak mereka menjadi pemimpin serta turut membangun kebudayaan Sumatera.
Pada dasarnya, organisasi Jong Sumatranen Bond didirikan untuk menanam rasa peduli pada kebudayaan Sumatera sekaligus mempererat ikatan antar murid dari daerah tersebut. Selain itu, organisasi ini juga menjadi bentuk kesadaran diri para pelajar mengenai pentingnya organisasi.
ADVERTISEMENT

Tokoh Jong Sumatranen Bond

Berikut ini beberapa tokoh yang berperan penting dalam organisasi Jong Sumatranen Bond:

1. Adnan Kapau Gani

A.K Gani merupakan seorang politisi, dokter, sekaligus tokoh militer Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri pada Kabinet Amir Sjafruddin I dan
Kabinet Amir Sjafruddin I.

2. Mohammad Amir

Mohammad Amir adalah politikus yang sempat menjabat sebagai Menteri Negara pada Kabinet Presidensial 1945. Selain itu, ia juga Wakil Gubernur Sumatera mendampingi Teuku Mohammad Hasan pada Desember 1945.
Tanggal 26 Januari 1919, Amir tergabung dalam organisasi JSB dan menjadi wakil pengurus dimana Teuku Mansur adalah ketuanya. Setahun kemudian, ia menggantukan Mansur yang sudah lulus dari STOVIA.

3. Mohammad Yamin

Mohammad Yamin pernah mengirimkan karya esai maupun sajaknya dalam surat kabar Jong Sumatra. Ia pernah menjadi pemimping Jong Sumatranen Bond pada 1926 hingta 1928.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Yamin juga menjadi tokoh penggerak yang mendorong agar Bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan.

4. Bahder Djohan

Bahder Djohan pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ketika Kabinet Natsir dan Kabinet Wilopo. Tahun 1918, Djohan dilantik menjadi sekretaris Jong Sumatranen Bond bagian Padang. Lalu pada 1922, Djohan diangkat menajdi ketua umum Jong Sumatranen Bond.
Nah itu dia sekilas pembahasan mengenai tujuan Jong Sumatranen Bond dan tokoh yang berperan di dalamnya.(LAU)