Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Mitos Baju Hijau di Pantai Selatan dan Kaitannya dengan Ratu Kidul
5 April 2025 13:25 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mitos baju hijau di Pantai Selatan terus hidup dan dipercaya secara luas sebagai pantangan kuat yang tak boleh dilanggar, terutama oleh masyarakat di wilayah pesisir selatan Jawa.
ADVERTISEMENT
Kepercayaan ini tumbuh dari keyakinan bahwa Ratu Kidul, sosok legendaris penguasa Laut Selatan, sangat menyukai warna hijau. Keyakinan ini diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian dari budaya lokal yang dihormati hingga kini.
Mitos Baju Hijau di Pantai Selatan dan Asal Usulnya
Mitos baju hijau di Pantai Selatan berkembang sebagai kepercayaan yang hidup di tengah masyarakat Jawa, khususnya di wilayah pesisir selatan seperti Parangtritis dan sekitarnya.
Cerita ini menyebutkan bahwa mengenakan baju hijau saat berada di pantai selatan dianggap sebagai tindakan yang mengundang bahaya karena warna tersebut diyakini sebagai warna favorit Ratu Kidul.
Dalam budaya Jawa, Ratu Kidul bukan hanya sosok gaib, tetapi juga bagian dari sistem kepercayaan dan simbol kekuatan alam. Warga pesisir meyakini bahwa mengenakan baju hijau berarti meniru atau menantang eksistensi sang ratu.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan jurnal eproceeding.itenas.ac.id, mitos yang tersebar dan dipercaya masyarakat konon Nyi Roro Kidul akan menculik orang yang memakai baju berwarna hijau di area Pantai Selatan.
Karena itu, warna ini dilarang selama berkunjung ke pantai selatan. Cerita-cerita tentang orang yang hilang atau terseret ombak sering kali dikaitkan dengan pelanggaran terhadap pantangan tersebut.
Meski tidak terbukti secara ilmiah, larangan memakai baju hijau tetap diterima secara luas dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Kepercayaan Masyarakat dan Realita Wisata
Mitos baju hijau di Pantai Selatan tidak menghalangi popularitas destinasi seperti Parangtritis, Depok, atau Baron yang tetap ramai dikunjungi.
Banyak pengunjung menghormati kepercayaan lokal dengan tidak mengenakan pakaian berwarna hijau, sebagai bentuk penghargaan terhadap tradisi dan budaya setempat.
ADVERTISEMENT
Sebagian masyarakat melihat mitos ini sebagai bentuk simbolik untuk mengingatkan manusia agar tidak bersikap sombong terhadap alam. Laut dianggap sakral, dan siapa pun harus bersikap hormat dan waspada.
Dengan begitu, kepercayaan tradisional dapat berjalan berdampingan dengan dunia pariwisata modern tanpa saling meniadakan.
Mitos baju hijau di pantai selatan tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari cerita rakyat Jawa yang kaya nilai spiritual. Meski banyak yang menganggapnya sebagai takhayul, kepercayaan ini tetap hidup dan dihormati sebagai bagian dari identitas budaya. (Rahma)