Mitos Cuci Piring Malam Jumat yang Masih Dipercaya Sebagian Orang

Ilustrasi Mitos Cuci Piring Malam Jumat yang Masih Dipercaya Sebagian Orang, Unsplash/John Edgar

Mitos cuci piring malam Jumat masih banyak dipercaya oleh sebagian masyarakat, terutama di daerah-daerah yang kental dengan tradisi dan kepercayaan turun-temurun.

Mengutip dari Mitos Jurnalisme, Rini Lestari (2016), mitos merupakan bagian dari tradisi yang melekat dalam kebiasaan masyarakat, mencerminkan bagaimana keyakinan lama dapat mempengaruhi tindakan sehari-hari.

Meski terkesan sederhana, aktivitas mencuci piring pada malam tertentu sering dikaitkan dengan hal-hal mistis yang diwariskan dari generasi ke generasi, menunjukkan kuatnya pengaruh budaya lokal dalam kehidupan sehari-hari.

Mitos Cuci Piring Malam Jumat

Ilustrasi Mitos Cuci Piring Malam Jumat, Unsplash/Marek Studzinski

Mitos cuci piring malam Jumat masih dipercaya oleh sebagian masyarakat Indonesia, terutama di wilayah-wilayah yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional.

Dalam kepercayaan tersebut, mencuci piring pada malam Jumat dianggap bisa membawa sial, memperlambat rezeki, atau bahkan mengundang gangguan makhluk halus.

Kepercayaan ini bersifat turun-temurun dan tidak memiliki dasar ilmiah atau keagamaan yang jelas.

Di masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan, misalnya, terdapat istilah “pamali bebabasuh piring” yang berarti larangan mencuci piring di malam hari, termasuk malam Jumat.

Mitos ini diyakini sebagai bentuk kehati-hatian agar keluarga terhindar dari musibah atau kesialan. Meskipun tak semua orang Banjar masih meyakininya secara mutlak, mitos ini tetap menjadi bagian dari budaya lisan yang diwariskan sejak lama.

Namun demikian, dari sudut pandang agama Islam, tidak ditemukan larangan mencuci piring atau membersihkan rumah pada malam Jumat. Justru Islam sangat menganjurkan kebersihan sebagai bagian dari iman.

Tidak ada dalil yang menyebutkan bahwa pekerjaan rumah seperti mencuci piring dilarang dilakukan pada malam tertentu, termasuk malam Jumat.

Malam tersebut justru dikenal sebagai waktu yang istimewa untuk memperbanyak ibadah seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berselawat.

Mitos cuci piring malam Jumat lebih bersifat budaya lokal yang tidak memiliki dasar agama. Meski begitu, keberadaannya dapat dipahami sebagai simbol penghormatan terhadap malam Jumat atau bentuk pengingat untuk menjaga waktu ibadah.

Itulah penjelasan mengenai mitos cuci piring malam Jumat yang masih dipercaya sebagian orang. Selama tidak melanggar akal sehat dan nilai keimanan, menghormati budaya lokal bisa menjadi bentuk kearifan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Mitos Mencuci Baju Malam Hari yang Masih Dipercaya hingga Sekarang