Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mitos Kejatuhan Cicak di Kepala yang Dipercaya Masyarakat Indonesia
23 April 2025 19:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mitos kejatuhan cicak di kepala merupakan salah satu kepercayaan tradisional yang cukup populer di berbagai daerah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam banyak kasus, kejatuhan cicak dipercaya membawa nasib sial, musibah, atau kabar tidak menyenangkan.
Mengutip buku Ensiklopedia Mitos dan Takhayul di Indonesia, Erlina Tri Wahyuni, 2013:87, kepercayaan ini berkembang seiring dengan warisan budaya lisan yang disampaikan turun-temurun dari generasi ke generasi.
Asal Usul dan Makna Simbolik dalam Mitos Kejatuhan Cicak di Kepala
Cerita tentang cicak yang jatuh di kepala kerap dianggap sebagai simbol peringatan dari alam. Hal ini mengakar kuat dalam pola pikir masyarakat Jawa, Sunda, maupun daerah lainnya.
Meski tidak memiliki dasar ilmiah, keyakinan terhadap mitos ini tetap dipertahankan, khususnya oleh kalangan yang memegang teguh nilai adat dan tradisi.
Mitos kejatuhan cicak di kepala tidak terlepas dari pandangan masyarakat terhadap cicak itu sendiri sebagai simbol negatif.
ADVERTISEMENT
Cicak sering dikaitkan dengan pengintai, pembawa pesan, hingga pertanda hadirnya roh halus. Oleh karena itu, kehadirannya yang jatuh langsung ke kepala dianggap sebagai peringatan akan datangnya hal-hal buruk.
Makna dan Pengaruh Kepercayaan terhadap Kehidupan Sehari-hari
Beberapa masyarakat percaya bahwa jika seseorang kejatuhan cicak, sebaiknya segera mandi atau melakukan ritual tertentu untuk menolak sial.
Dalam kepercayaan orang Jawa, misalnya, tindakan pembersihan diri dilakukan agar energi negatif tidak melekat pada tubuh.
Keyakinan ini sering diikuti oleh tindakan simbolis seperti membakar kemenyan atau membaca doa-doa tertentu.
Menariknya, dalam sudut pandang budaya lain, cicak justru dianggap biasa dan tidak memiliki makna khusus. Namun, bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, kejatuhan cicak tetap dipandang serius.
ADVERTISEMENT
Fenomena ini menjadi contoh nyata bagaimana kepercayaan tradisional mempengaruhi cara berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari.
Mitos kejatuhan cicak di kepala merefleksikan keyakinan yang sudah tertanam kuat dalam struktur budaya masyarakat Indonesia. Meskipun belum terbukti secara ilmiah, keberadaan mitos ini tetap menjadi bagian penting dalam narasi budaya lokal.
Meski zaman telah berubah dan pendidikan semakin berkembang, warisan takhayul seperti ini tetap hidup dan dipelihara dalam kehidupan sehari-hari.
Kepercayaan terhadap mitos tersebut menunjukkan bagaimana manusia memberi makna pada peristiwa-peristiwa kecil di sekitarnya.(Mona)