Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mitos Kucing Calico dan Makna di Balik Keunikan Warnanya
24 April 2025 15:25 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mitos kucing calico merupakan salah satu kepercayaan populer yang bertahan hingga kini.
ADVERTISEMENT
Keunikan pola warna bulu kucing ini, yang terdiri dari putih, oranye, dan hitam, menjadi daya tarik utama dan dianggap menyimpan makna spiritual dalam berbagai kebudayaan.
Mitos Kucing Calico dalam Pandangan Masyarakat
Seperti apa mitos kucing calico? Dalam tradisi Jepang, kucing calico sering diasosiasikan dengan maneki-neko, patung kucing yang mengangkat salah satu kaki sebagai simbol pemanggil rezeki. Banyak toko dan rumah memajangnya untuk mengundang keberuntungan.
Dikutip dari buku The Mythology of Cats, Gerald Hausman, 2007:45, Kepercayaan terhadap kucing calico juga ditemukan dalam budaya pelaut.
Pelaut Jepang kuno biasa membawa kucing calico ke atas kapal karena dianggap bisa melindungi dari roh jahat dan badai laut.
Kucing ini dipercaya memiliki aura pelindung yang kuat karena kombinasi warna bulunya yang tidak biasa.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut pula yang menyebabkan kucing calico jantan sangat langka dan dipandang lebih istimewa, karena hanya sedikit yang lahir dengan kombinasi genetik tersebut.
Makna Simbolik yang Melekat dalam Kucing Calico
Mitos kucing calico tak hanya berhenti pada keberuntungan, tetapi juga dikaitkan dengan perlindungan dan harmoni dalam kehidupan. Warna-warna yang menyatu secara alami di tubuh kucing ini dianggap mencerminkan keseimbangan dalam keberagaman.
Bukan sekadar hewan peliharaan, kehadiran calico di rumah diyakini mampu menolak bala serta mengusir energi negatif.
Masyarakat Indonesia pun mengenal mitos serupa, di mana kedatangan seekor kucing calico ke rumah sering dianggap sebagai pertanda baik.
Dalam beberapa kasus, kucing ini juga diasosiasikan dengan pengusir penyakit dan pembawa kesejukan. Kepercayaan ini menjadi bagian dari warisan budaya lisan yang terus bertahan, walau zaman telah berubah.
ADVERTISEMENT
Kepercayaan terhadap kucing calico menyebar luas dari Timur ke Barat, dan di berbagai tempat, ia selalu memiliki kedudukan spesial.
Kisah-kisah tentang calico tidak hanya memperkaya folklore, tetapi juga menunjukkan betapa eratnya hubungan manusia dengan simbol-simbol alam di sekitarnya.
Keunikan yang dimiliki oleh kucing calico bukan hanya terletak pada pola warnanya, tetapi juga dalam makna dan mitos yang menyertainya.
Mitos kucing calico menjadi contoh bagaimana seekor hewan dapat menjadi simbol harapan, perlindungan, dan keberuntungan dalam kehidupan manusia.
Kepercayaan terhadap kucing calico bukanlah takhayul semata, tetapi bagian dari sejarah budaya yang memperkaya cara pandang terhadap hewan peliharaan. (Anggie)