Konten dari Pengguna

Mitos Menabrak Kucing Sampai Mati yang Harus Diwaspadai

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
30 April 2025 20:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mitos Menabrak Kucing Sampai Mati, Foto:Unsplash/Manja Vitolic
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mitos Menabrak Kucing Sampai Mati, Foto:Unsplash/Manja Vitolic
ADVERTISEMENT
Mitos menabrak kucing sampai mati merupakan salah satu kepercayaan yang cukup populer dan banyak beredar di tengah masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mitos ini menyebutkan bahwa jika seseorang secara tidak sengaja menabrak kucing hingga mati, maka ia akan mengalami kesialan, musibah, atau bahkan gangguan gaib sebagai bentuk “balasan” atas perbuatannya.
Kepercayaan ini telah menjadi cerita turun-temurun yang masih diyakini oleh sebagian orang hingga kini.

Mitos Menabrak Kucing Sampai Mati

Ilustrasi Mitos Menabrak Kucing Sampai Mati, Foto:Unsplash/Nathan Anderson
Mitos menabrak kucing sampai mati merupakan salah satu kepercayaan yang cukup mengakar di tengah masyarakat, khususnya di Indonesia.
Banyak orang yang percaya bahwa menabrak kucing, apalagi hingga hewan tersebut mati, dapat membawa kesialan, musibah, atau gangguan mistis.
Bahkan ada yang meyakini bahwa pelaku akan mengalami kecelakaan dalam waktu dekat, kehilangan rezeki, atau diganggu oleh arwah kucing yang merasa tidak tenang.
Kepercayaan ini biasanya diwariskan secara turun-temurun dan masih diyakini oleh sebagian orang, meskipun zaman sudah modern.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa versi mitos, diyakini bahwa jika seseorang menabrak kucing sampai mati, maka ia wajib mengubur kucing tersebut dengan baik, meminta maaf secara tulus, bahkan memberi sedekah sebagai bentuk penebusan.
Jika tidak dilakukan, maka nasib buruk dipercaya akan terus mengikuti si penabrak. Mitos ini pun seringkali membuat seseorang merasa cemas, takut, atau dihantui rasa bersalah yang berlebihan meskipun kejadian itu murni kecelakaan.
Namun, dari sudut pandang rasional dan ilmiah, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa menabrak kucing secara tidak sengaja bisa mendatangkan kesialan.
Kucing adalah makhluk hidup yang sering berkeliaran bebas, dan kecelakaan bisa saja terjadi tanpa unsur kesengajaan.
Menyikapi kejadian tersebut dengan perasaan tanggung jawab dan empati terhadap hewan merupakan sikap yang bijak, namun tidak perlu sampai larut dalam ketakutan akibat mitos.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, mitos ini tetap perlu diwaspadai, bukan karena kebenarannya, tetapi karena dampak psikologisnya.
Rasa bersalah yang berlebihan, ketakutan terhadap hal-hal mistis, atau kecemasan yang tidak berdasar bisa memengaruhi kondisi mental seseorang. Bahkan ada yang sampai tidak berani keluar rumah karena takut terkena “kutukan” dari mitos tersebut.
Hal terpenting adalah bersikap tenang dan rasional. Jika mengalami kejadian seperti ini, sebaiknya segera menolong kucing tersebut bila masih hidup atau menguburkannya dengan layak jika sudah mati.
Tindakan empati dan kepedulian lebih berarti dibanding rasa takut terhadap hal-hal yang belum tentu benar. Mitos memang bagian dari budaya, namun kita tetap perlu memilah mana yang layak dipercaya dan mana yang perlu disikapi secara logis. (DANI)
ADVERTISEMENT