Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mitos Rumah Banyak Semut Hitam Menurut Kepercayaan Jawa dan Islam
3 Mei 2025 20:56 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mitos rumah banyak semut hitam telah menjadi bagian dari cerita yang kerap dibicarakan turun-temurun di berbagai kalangan masyarakat, terutama di lingkungan yang masih kental dengan tradisi.
ADVERTISEMENT
Kehadiran semut hitam dalam jumlah besar di dalam rumah sering menimbulkan rasa penasaran dan berbagai asumsi yang berkembang di tengah masyarakat.
Tak jarang, orang tua atau tetua kampung akan mengaitkan hal ini dengan pertanda tertentu yang memiliki makna khusus
Mitos Rumah Banyak Semut Hitam Menurut Kepercayaan Jawa dan Islam
Mitos rumah banyak semut hitam juga muncul dalam berbagai kepercayaan yang ada di Indonesia, termasuk dalam budaya Jawa dan pandangan Islam.
Meski bentuknya hanya serangga kecil, kemunculan semut hitam dianggap tidak selalu terjadi secara kebetulan. Karena itu, sebagian orang mencoba memahami makna yang tersembunyi di balik fenomena ini melalui sudut pandang spiritual maupun keagamaan.
Dalam tradisi Jawa, kehadiran semut hitam di rumah sering kali dikaitkan dengan pertanda positif. Menurut Primbon Jawa, semut hitam yang berbaris masuk ke dalam rumah dianggap sebagai simbol datangnya rezeki atau keberuntungan yang tak terduga.
ADVERTISEMENT
Fenomena ini diyakini sebagai isyarat bahwa penghuni rumah akan menerima kabar baik atau dukungan dari keluarga dan teman dalam menghadapi kesulitan
Selain itu, jika semut hitam terlihat bergerombol di depan pintu utama tanpa adanya makanan, ini juga dipercaya sebagai pertanda kebaikan yang akan datang .
Dalam ajaran Islam, semut merupakan makhluk hidup yang dihormati. Rasulullah SAW mencontohkan sikap kasih sayang terhadap semut dan melarang umat Islam membunuhnya tanpa alasan yang sah.
Diriwayatkan dari Ibnu Majah, ia berkata: "Rasulullah melarang membunuh burung shurad, kodok, semut dan burung hud-hud," (Hadits Riwayat Ibnu Majah).
Berdasarkan hadits di atas, semut termasuk ke dalam kategori hewan yang tidak boleh dibunuh. Namun, saat seekor semut menggigit manusia, tidak berdosa jika kita membunuhnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hadits di atas, semut termasuk ke dalam kategori hewan yang tidak boleh dibunuh. Namun, ulama menjelaskan bahwa jika seekor semut menggigit atau membahayakan manusia, maka tidak berdosa jika kita membunuhnya dalam rangka perlindungan diri.
Islam juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan rumah agar tidak mengundang serangga seperti semu
Demikian mengenai mitos rumah banyak semut hitam menurut kepercayaan Jawa dan Islam, semoga menambah wawasan bermanfaat. (Arf)
Baca juga: Mitos Pantai Glagah yang Penuh Cerita Mistis