Konten dari Pengguna

Mitos Rumah Jejer 3 Menurut Kepercayaan Masyarakat Jawa

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
28 April 2025 18:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mitos rumah jejer 3. Unsplash.com/Paul Kapischka
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mitos rumah jejer 3. Unsplash.com/Paul Kapischka
ADVERTISEMENT
Dalam budaya Jawa, rumah bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga memiliki makna simbolis yang dalam. Salah satu kepercayaan yang masih banyak dipegang hingga kini adalah mitos rumah jejer 3.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari journal.iainkudus.ac.id, Hadis dan Mitos Jawa, mitos memiliki kaitan erat dengan budaya masyarakat jawa. Contohnya terdapat larangan membangun rumah jejer 3 atau tiga rumah yang berdiri sejajar dalam satu garis.
Mitos ini berkembang luas dan diyakini membawa pengaruh buruk bagi penghuninya.

Mitos Rumah Jejer 3

Ilustrasi mitos rumah jejer 3. Unsplash.com/Artful Homes
Di bawah ini adalah informasi seputar mitos rumah jejer 3 menurut kepercayaan masyarakat Jawa dengan asal-usulnya.

1. Asal-Usul Kepercayaan Rumah Jejer 3

Kepercayaan tentang rumah jejer 3 berakar dari filosofi masyarakat Jawa yang sangat memperhatikan keseimbangan dan harmoni.
Tiga rumah yang berdiri sejajar dianggap melambangkan pertanda buruk, seolah-olah mengundang kesialan, musibah, bahkan kematian kepada salah satu penghuninya.
Menurut cerita yang berkembang, angka tiga dalam konteks ini dikaitkan dengan konsep “telung pati” atau tiga kematian.
ADVERTISEMENT
Masyarakat percaya bahwa di antara tiga rumah tersebut, akan ada salah satu keluarga yang mengalami kemalangan berat, baik itu sakit parah, kesulitan ekonomi, atau bahkan meninggal dunia.

2. Mitos dan Larangan dalam Pembangunan Rumah Jejer 3

Dalam tradisi Jawa, saat merencanakan pembangunan rumah, masyarakat biasanya akan menghindari membangun tiga rumah sejajar dalam satu deret.
Jika terpaksa, biasanya dilakukan beberapa cara untuk “menetralkan” kondisi tersebut, seperti membangun satu rumah dengan posisi sedikit maju atau mundur dari dua rumah lainnya, sehingga tidak benar-benar sejajar.
Selain itu, dalam beberapa kasus, masyarakat memilih membangun pendopo kecil atau bangunan tambahan di antara dua rumah untuk memutus kesan jejer tiga.
Ritual doa bersama atau selamatan juga sering dilakukan untuk memohon keselamatan dan perlindungan dari hal-hal buruk yang dipercaya bisa terjadi.
ADVERTISEMENT

3. Perspektif Modern terhadap Mitos Ini

Di era modern, sebagian masyarakat, khususnya generasi muda, mulai menganggap mitos rumah yang jejer 3 sebagai bagian dari budaya dan tradisi yang harus dihormati, meski tidak selalu dipercaya secara harfiah.
Namun, tidak sedikit juga yang tetap mengikuti aturan ini sebagai bentuk ikhtiar menjaga keharmonisan dan menghindari rasa was-was.
Mitos rumah jejer 3 menurut kepercayaan masyarakat Jawa mencerminkan betapa eratnya hubungan antara tatanan fisik dan nilai spiritual dalam budaya Jawa.
Meski zaman telah berubah, kepercayaan ini menjadi bagian penting dari kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun. (Aya)