Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mitos Satu Rumah 3 Keluarga dan Fakta Menariknya
3 Mei 2025 21:19 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Di masyarakat Indonesia, terutama di lingkungan pedesaan atau kota yang padat, tinggal dalam satu rumah bersama tiga keluarga bukanlah hal yang asing. Sehingga dikalangan masyarakat sekitar dikenal mitos satu rumah 3 keluarga.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari jurnal.unismuhpalu.ac.id, rumah yang ideal sebagai tempat tinggal adalah rumah yang memiliki suasana rukun dan damai.
Namun, banyak mitos berkembang seputar kondisi rumah yang ditinggali oleh 3 keluarga, mulai dari pembawa sial hingga sumber konflik.
Mitos Satu Rumah 3 Keluarga
Benarkah mitos satu rumah 3 keluarga akan membawa pengaruh dan konflik kepada penghuninya? Berikut ini mitos dan fakta menarik di baliknya.
Salah satu mitos yang paling sering terdengar adalah bahwa satu rumah yang dihuni oleh tiga keluarga akan membawa “kesialan” atau ketidakberkahan. Masyarakat percaya bahwa angka tiga adalah angka yang tidak harmonis jika berkaitan dengan tempat tinggal.
Diyakini bahwa akan ada salah satu keluarga yang “terbuang” atau mengalami nasib kurang baik, baik secara ekonomi, kesehatan, maupun keharmonisan keluarga.
ADVERTISEMENT
Ada juga mitos bahwa rumah yang dihuni tiga keluarga akan selalu dipenuhi konflik karena perbedaan kepentingan, ego, dan cara hidup. Konon, rumah seperti ini sulit untuk “adem” dan selalu ada pertengkaran yang mengintai.
Fakta Menarik di Balik Mitos
Ada beberapa fakta menarik di balik mitos satu rumah yang ditinggali oleh tiga keluarga, yaitu:
1. Faktor Ekonomi
Tinggal bersama dalam satu rumah seringkali dilandasi oleh alasan ekonomi. Biaya hidup, harga rumah yang tinggi, dan keterbatasan ruang di kota-kota besar membuat banyak keluarga memilih untuk tinggal bersama.
Hal ini justru bisa menjadi bentuk gotong royong modern, bukan sekadar keterpaksaan.
2. Kebersamaan dan Solidaritas
Jika dikelola dengan baik, tinggal bersama tiga keluarga bisa mempererat hubungan kekeluargaan. Anak-anak tumbuh dalam lingkungan sosial yang kuat dan orang tua bisa saling membantu dalam pengasuhan maupun urusan rumah tangga.
ADVERTISEMENT
3. Potensi Konflik Bisa Dicegah
Konflik bukan hal yang pasti. Selama ada komunikasi yang baik, pembagian ruang dan peran yang jelas, serta saling menghormati batas privasi, tiga keluarga dalam satu rumah bisa hidup harmonis.
Jadi, bukan soal jumlah keluarga, tapi bagaimana penghuninya mengelola hubungan.
4. Tidak Ada Bukti Ilmiah tentang Kesialan
Tidak ada dasar ilmiah atau spiritual yang valid bahwa tinggal tiga keluarga dalam satu rumah akan membawa sial. Ini hanyalah kepercayaan turun-temurun yang tidak bisa dijadikan patokan.
Mitos satu rumah 3 keluarga memang masih dipercaya sebagian masyarakat, tapi penting untuk melihat dari sisi logika dan kenyataan. Kehidupan bersama bisa berjalan lancar jika dilandasi niat baik, komunikasi terbuka, dan aturan yang disepakati bersama. (Aya)
ADVERTISEMENT