Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Museum Sejarah Nasional Jakarta: Arsitektur dan Koleksinya
18 April 2024 17:48 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Museum Sejarah Nasional Jakarta adalah bagian dari bangunan Monumen Nasional. Banyak orang belum mengetahui bahwa di bagian cawan Tugu Monas, terdapat museum sejarah.
ADVERTISEMENT
Ibrahim dalam Pemanfaatan Museum sebagai Sumber Belajar dalam Pembelajaran Sejarah menyebutkan bahwa museum menjadi tempat pembelajaran masyarakat dan menyimpan sejarah masa lalu, sehingga selalu dirawat dengan baik.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai Museum Sejarah Nasional Jakarta, simak selengkapnya di artikel berikut ini.
Museum Sejarah Nasional Jakarta
Monumen Nasional atau Monas adalah ikon Kota Jakarta yang selalu ramai oleh pengunjung. Di bagian cawan Monas ini, ternyata terdapat museum yang jarang diketahui oleh masyarakat.
Museum Sejarah Nasional Jakarta atau biasa disebut dengan Museum Monas adalah ruang bersejarah yang menyimpan benda-benda atau koleksi sejarah bangsa Indonesia.
Gaya Arsitektur Museum Sejarah Nasional Jakarta
Ruangan Museum Sejarah Nasional Jakarta berada 3 meter di bawah permukaan halaman Tugu Monas. Ruangan tersebut mempunyai ukuran 80 m x 80 m.
ADVERTISEMENT
Arsitektur dari dinding dan lantai museum menggunakan batu marmer. Di dalam museum ini, terdapat 51 jendela diorama yang menjadi saksi sejarah sejak masa nenek moyang, perjuangan kemerdekaan, sampai masa Orde Baru.
Koleksi Museum Sejarah Nasional Jakarta
Sebagaimana museum pada umumnya, Museum Sejarah Nasional Jakarta juga menyimpan benda-benda bersejarah. Pada bagian atas museum misalnya, ada Ruang Kemerdekaan.
Ruangan tersebut memiliki 4 atribut kemerdekaan, seperti peta Republik Indonesia, lambang burung Garuda Pancasila, serta pintu gapura. Pintu tersebut bertuliskan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Sementara itu, untuk atribut keempatnya, yakni bendera pusaka telah tersimpan di Istana Negara sejak tahun 2005. Jadi, tempat khusus bendera pusaka tersebut kini dibiarkan kosong.
Dari ruangan tersebut, para pengunjung juga bisa menuju pelataran puncak melalui elevator tunggal. Pelataran ini memiliki ukuran 11 m x 11 m. Pada setiap sudutnya, terdapat teropong yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk melihat pemandangan Kota Jakarta.
ADVERTISEMENT
Demikian sederet informasi berkaitan dengan Museum Sejarah Nasional Jakarta dan koleksinya. [ENF]