Nama Pahlawan di Uang 50.000 Baru dan Perjuangannya Bagi Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
23 Mei 2024 19:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Hanya Ilustrasi: Nama Pahlawan di Uang 50.000 Baru. Sumber: Robert Lens/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto Hanya Ilustrasi: Nama Pahlawan di Uang 50.000 Baru. Sumber: Robert Lens/Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nama pahlawan di uang 50.000 baru adalah Ir. H. Djuanda Kartawidjaja. Beliau merupakan salah satu pahlawan terbaik bangsa Indonesia yang perjuangannya besar bagi Indonesia. Lantas bagaimana perjuangan beliau bagi Indonesia?
ADVERTISEMENT
Untuk penjelasan selengkapnya, simak di sini!

Biografi Singkat Ir. H. Djuanda Kartawidjaja

Foto Hanya Ilustrasi: Nama Pahlawan di Uang 50.000 Baru. Sumber: Ahsanjaya/Pexels.com
Amir Hendarsah dalam buku berjudul Kisah Heroik Pahlawan Nasional Terpopuler menjelaskan bahwa nama Djuanda Kartawidjaya sering diadaikan menjadi nama stasiun kereta, nama bandar udara di Kota Surabaya, nama bendungan, hingga nama jalan.
Djuanda lahir pada 14 Januari 1911 di Tasikmalaya, Jawa Barat. Djuanda merupakan anak pertama pasangan Nyi Monat dan Raden Kartawidjaja. Djuanda mendapatkan pendidikan pada sekolah bergengsi.
Beliau menempuh pendidikan di Holland Inlandsche School atau HIS. Kemudian beliau melanjutkan pendidikan ke ELS (Europeesche Lagere School) serta HBS (Burgerschool te Bandoeng).

Perjuangan Ir. H. Kartawidjaja Bagi Indonesia

Neni Suhaeni dalam buku berjudul Djuanda Kartawidjaja: Berjuang untuk Kedaulatan, Keluasan, dan Kewibawaan NKRI menjelaskan bahwa Djuanda merupakan salah satu pejuang bangsa yang sangat gigih.
ADVERTISEMENT
Beliau juga mempunyai peranan penting dalam menyelamatkan keutuhan NKRI, baik dari rongrongan kolonial yang ingin menjajah Indonesia kembali maupun dari perpecahan internal bangsa akibat pemberontakan dan separatisme yang muncul di beberapa daerah.
Djuanda Kartawidjaja pernah menjabat sebagai menteri dalam berbagai kabinet, bahkan saat meninggal dunia pada 6 November 1963.
Beliau masih menjabat sebagai Menteri Pertama antara tahun 1959-1963, dan sebelumnya telah menjabat sebagai Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan pada tahun 1957-1959.
Djuanda mempunyai pemikiran dan diplomasi yang brilian dan mempunyai andil besar memunculkan Indonesia sebagai negara kepulauan dan maritim paling besar di dunia.
Indonesia mempunyai kekayaan laut yang sangat besar dengan beraneka-ragam, baik berupa sumber daya alam terbarukan (misalnya, terumbu karang, perikanan, hutan mangrove, produk bioteknologi, dan rumput laut).
ADVERTISEMENT
Sumber daya yang tak terbarukan adalah ( gas bumi, minyak, timah, emas, bauksit, bijih besi, dan mineral uang lain), serta energi kelautan, misalnya pasang-surut, angin, gelombang, dan OTEC ( Ocean Thermal Energy Conversion), maupun jasa-jasa lingkungan kelautan yang lain, misalnya pariwisata bahari serta transportasi laut.
Tanpa kenal lelah beliau memperjuangkan negara Indonesia untuk terlepas dari cengkeraman penjajah. Bukan itu saja, setelah Indonesia merdeka, Djuanda juga sangat aktif menjabat menjadi pejabat negara dan pemimpin yang terus memperjuangkan otonomi, kedaulatan,dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.
Demikianlah penjelasan tentang nama pahlawan di uang 50.000 baru dan kisah perjuangannya bagi Indonesia. (eK)