Konten dari Pengguna

Nama Pakaian Suku Dayak dan Keunikannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
26 Juli 2024 20:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi nama pakaian suku dayak. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nama pakaian suku dayak. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Suku Dayak, yang merupakan kelompok etnis asli Kalimantan, memiliki pakaian tradisional yang khas dan unik. Nama pakaian Suku Dayak pun sangat bervariatif bergantung pada model.
ADVERTISEMENT
Simak artikel di bawah ini untuk mendapat informasi selengkapnya mengenai nama pakaian Suku Dayak yang menarik untuk diketahui.

Nama Pakaian Suku Dayak

Ilustrasi nama pakaian suku dayak. Foto: Pexels
Pakaian tradisional Suku Dayak dikenal secara luas di kancah Nasional, tidak hanya menunjukkan keindahan estetika tetapi juga mencerminkan budaya dan nilai-nilai mereka.
Baju Suku Dayak dalam buku Ensiklopedi Pakaian Nusantara: Kalimantan Timur hingga Nusa Tenggara Barat karya R. Toto Sugiarto, terdiri dari 2 kelengkapan utama.
Pakaian tradisional Suku Dayak terdiri dari baju Ta'a yang dikenakan oleh wanita dan baju Sapei Sapaq yang dikenakan oleh para pria.
Berikut beberapa nama pakaian tradisional Suku Dayak dan keunikannya:

1. Baju Sangkarut (Dayak Kenyah)

Baju ini terbuat dari kulit kayu yang dipukul hingga lembut dan sering dihiasi dengan manik-manik berwarna-warni serta motif-motif yang rumit. Motif yang digunakan biasanya memiliki makna simbolis dan berhubungan dengan kepercayaan serta kehidupan sehari-hari suku Dayak.
ADVERTISEMENT

2. Tapi Sinta (Dayak Ngaju)

Tapi Sinta adalah rok tradisional yang dikenakan oleh perempuan Dayak Ngaju. Terbuat dari kain tenun dengan motif tradisional, rok ini sering dihiasi dengan manik-manik, bordir, dan aksesori lain yang melambangkan status sosial dan kepercayaan adat.

3. Ta’a (Dayak Benuaq)

Ta’a adalah pakaian perempuan yang terdiri dari blus berlengan panjang dan sarung yang panjang. Pakaian ini biasanya dihiasi dengan bordir dan manik-manik yang rumit. Warna dan motif pada Ta’a sering kali mencerminkan identitas dan status sosial pemakainya.

4. Sapei Sapaq (Dayak Kenyah)

Sapei Sapaq adalah pakaian tradisional pria yang terdiri dari kemeja tanpa lengan dan celana pendek. Pakaian ini sering dihiasi dengan bordir dan manik-manik. Pria Dayak juga sering memakai ikat kepala dan perhiasan dari manik-manik atau bulu burung.

5. King Bibinge (Dayak Iban)

King Bibinge adalah pakaian perempuan yang terdiri dari kain panjang yang dililitkan di sekitar tubuh dan blus yang dihiasi dengan manik-manik. Pakaian ini sering kali dipakai selama upacara adat dan ritual keagamaan.
ADVERTISEMENT

6. Kalambi (Dayak Tunjung)

Kalambi adalah baju tradisional yang dikenakan oleh pria dan wanita Dayak Tunjung. Baju ini biasanya terbuat dari kain tenun dan dihiasi dengan bordir yang rumit. Warna dan motif pada Kalambi sering mencerminkan kepercayaan dan tradisi lokal.

7. Tinggiang (Dayak Bidayuh)

Tinggiang adalah pakaian tradisional perempuan yang terdiri dari rok panjang dan atasan yang dihiasi dengan manik-manik serta bordir. Pakaian ini sering digunakan dalam tarian dan upacara adat.

8. Lawa' (Dayak Kayan)

Lawa' adalah celana tradisional yang dikenakan oleh pria Dayak Kayan. Celana ini sering kali terbuat dari kain tenun yang dihiasi dengan motif tradisional. Celana ini biasanya dipakai bersama dengan ikat pinggang lebar yang dihiasi dengan manik-manik atau bordir.

9. Aksesori Tambahan

Selain pakaian utama, dalam berbusana suku Dayak juga memiliki aksesoris yang umum dipakai, di antaranya
ADVERTISEMENT
Pakaian tradisional Suku Dayak tidak hanya menunjukkan keindahan estetika tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan nilai-nilai spiritual mereka.
Setiap nama pakaian Suku Dayak memiliki motif, warna, dan aksesori memiliki makna khusus yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan kepercayaan suku Dayak. (SP)