news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Naskah Proklamasi Diketik oleh Siapa? Ini Profil Singkatnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
13 Agustus 2023 23:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Pengetik Naskah Proklamasi. Sumber: Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Pengetik Naskah Proklamasi. Sumber: Pixabay.
ADVERTISEMENT
Sayuti Melik adalah salah satu tokoh yang berjuang dalam kemerdekaan Indonesia. Ia berperan sebagai notulis dan naskah proklamasi diketik oleh Sayuti Melik dalam rapat perumusan naskah proklamasi yang berlokasi di rumah Laksamana Maeda.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana profil singkat Sayuti Melik? Agar semakin tahu, simak dalam penjelasan di bawah ini!

Profil Singkat Sayuti Melik, Pengetik Naskah Proklamasi

Ilustrasi: Pengetik Naskah Proklamasi. Sumber: Ron Lach/Pexels.com
Alwi Shahab dalam buku berjudul Maria Van Engels: Menantu Habib Kwitang menjelaskan bahwa Sayuti Melik mempunyai nama asli Mohammad Ibnu Sayuti. Melik sendiri merupakan nama samaran sewaktu ia memegang rubrik pojok di Koran Pesat, Semarang.
Sayuti Melik lahir di Sleman, Yogyakarta pada 22 November 1908. Ayahnya bernama Abdul Muin atau Partoprawito dan ibunya bernama Sumilah. Sayuti Melik bersekolah setara sekolah dasar di Sekolah Ongko Loro Desa Srowolan.
Kemudian, Sayuti Melik melanjutkan pendidikan di Sekolah Guru yang berlokasi di Solo tahun 1920. Akan tetapi, pendidikannya tidak selesai sebab ia ditangkap oleh Belanda karena dicurangi ketika tergabung dalam kegiatan politik.
ADVERTISEMENT
Pada 1926, Sayuti Melik mendapatkan tuduhan dari Belanda bahwa ia membantu PKI. Akibatnya, ia dibuang ke Boven Digul tahun 1933 dan dipenjara selama setahun di Singapura.
Sayuti Melik juga ditangkap oleh Belanda serta ditahan di sel Gang Tengah tahun 1937-1938. Setelah bebas, ia menikah dengan SK Trimurti pada 19 Juli 1938.
Sayuti Melik bersama istrinya mendirikan Koran Pesat di Semarang. Keduanya mengurus berbagai pekerjaan, mulai dari urusan redaksi, percetakan, distribusi, sampai langganan koran. Akibat redaksinya ini, Sayuti Melik dan istri banyak keluar masuk penjara.
Singkat cerita, Sayuti Melik bebas ketika menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ia pun ikut andil dalam penyusunan naskah proklamasi kemerdekaan di rumah Laksamana Maeda.
Naskah proklamasi yang sudah ditulis oleh Soekarno, kemudian diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik. Selama proses pengetikan, ia didampingi oleh BM Diah atau Burhanuddin Mohammad Diah yang merupakan seorang wartawan dan salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sayuti Melik juga termasuk tokoh yang menyarankan agar naskah proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Setelah perjuangannya yang panjang, Sayuti Melik meninggal dunia pada 27 Februari 1989 di Jakarta. Ia meninggal pada usia 80 tahun dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.
Itulah profil singkat Sayuti Melik, tokoh yang mengetik naskah proklamasi. Semoga membantu. (Ek)